Tag

, , , , ,

Sepada … Kulanuwun … Punten …. Permisi ….

Layaknya tata karma bertamu ke rumah orang lain, kenalan ataupun kerabat, tamu mengucap salam yang disesuaikan dengan budaya setempat semisal permisi …. Sepada …. Punten …. Kulanuwun dll. Mengacu kamus Bahasa Indonesia online sepada (se.pa.da) adalah siapa ada (di rumah); kata salam pertama apabila mendatangi (bertamu ke) rumah seseorang.

Cara Kulanuwun ….
Caranyapun berbagai macam, ada yang mengucap salam dengan suara yang cukup nyaring dengan irama yang khas di masing-masing daerah, ada pula yang bersalam sambil mengetuk pintu, memencet bel, menarik gantungan bergemerincing, hingga intercom ataupun menatap layar perekam sehingga dikenali oleh penjaga ataupun sang empunya rumah. Sambutan empunya rumahpun aneka cara, ada yang disapa langsung oleh peliharaan kesayangan (meski beberapa tamu menjadi agak takut), ada yang dikonfirmasi melalui intercom ataupun layar perekam, ada yang disapa dengan hormat oleh satpam penjaga rumah ataupun dengan magita-gita tuan/nyonya rumah ke luar menemui tamunya.

Begitu pula dengan mahasiswa baru tahun ajaran 2012 di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Salatiga yang ‘bertamu’ mohon ijin menetap selama beberapa tahun untuk belajar juga menyapa salam bertamu kepada tuan rumah Pemkot dan warga Salatiga. Bagaimanakah model salam sapaan sepada para tetamu tersebut?

kulanuwun ala marchingblek

Sekitar 2.000 mahasiswa baru tersebut bersalam dalam pawai budaya yang bertemakan “Kebersamaan yang Kreatif”. Pawai yang cukup panjang mengular di beberapa ruas jalan protokol. Sebagai pembuka badan pawai tersebut berupa tari api (fire dance), MarchingBlek oleh sekitar 1000 peserta yang memainkan 6 instrumen termasuk aneka kotekan bambu, blek/kaleng/drum plastik. Diikuti oleh barisan Flag Dance yang dimainkan 800an mahasiswa baru, melambaikan aneka warna pita penanda masing-masing fakultasnya.

Sebagai penutup adalah Costum Carnaval yang terbuat dari barang bekas hasil karya mahasiswa baru maupun dari instruktur. Bagian ini menyedot perhatian karena ukuran kostum luar biasa besar, terkadang satu peraga kostum didampingi beberapa orang sebagai penyangga bagian kostum. Tema kostum untuk tahun ini merupakan cerminan dari enam pulau besar yang ada di Indonesia yaitu Sumatra, Bali, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Nuansa etnis Bali begitu kental dalam pawai ini, tebaran kotak-kotak hitam putih mewarnai barisan. Salatiga sering diidentikkan dengan sebutan Indonesia mini, keragaman budaya yang saling mewarnai penduduknya.

Bagaimana respon tuan rumah? Antusiasme tuan rumah ditunjukkan dengan meruahnya penonton di sepanjang jalan, beberapa jalur dialihkan sehingga selama beberapa jam kendaraan memadati jalur alternatif dan pengalih. Terjebak di Jl Monginsidi saat menghadiri kegiatan, saya memanfaatkan momen mengabadikan pawai tersebut dengan kondisi kamera low-bat.

Simbiosis Tetamu-Tuan Rumah
Kapasitas kampus tersebut sekitar 10.000 mahasiswa dari pelbagai jenjang pendidikan mulai dari program diploma, sarjana hingga program pascasarjana (magister dan doktor). Bila 30% berasal dari luar kota dan menetap sementara di Salatiga dengan biaya hidup standar sekitar 1 jutaan (kos, makan dan lain-lain) maka lebih dari 3.5 M perbulan uang masuk ke Salatiga menghidupkan bisnis kos-kosan, kuliner, laundry, fotocopy dll. Dengan 30% lainnya berasal dari kota sekitar Salatiga, tidak kos namun makan siang dan beberapa kebutuhan dengan rate 300 ribuan maka lebih dari 1M per bulan. Sehingga minimal 5M digulirkan oleh tetamu dari PTS tersebut, bila digabung dengan PTS lain yang ada di Salatiga secara agregat menyumbangkan PAD yang sangat berarti bagi Pemkot.

Terbersit simbolisasi komunikasi didalamnya, sepada …. mohon diri diterima sebagai bagian masyarakat di tempat kami menuntut ilmu, ayah bunda menitipkan kami ke tangan bapak ibu. Kami juga menyesuaikan diri berpartisipasi dalam pewujudan Salatiga Hati Beriman (Sehat Tertib Bersih Indah dan Aman). Semoga

Nah bicara tentang bersalam saat bertamu, masing-masing kita menyimpan pengalaman lucu, menarik dll, bagaimana pengalaman sahabat?