Melindungi Buah di Pohon
Saat berkunjung ke agrowisata buah, terpana dengan tebaran warna pinky ceria di mahkota hamparan pohon kelengkeng. Ooh kantong jala pinky membungkus tangkai buah kelengkeng. Upaya melindungi buah yang terpilih agar dapat panen maksimal dengan kualitas prima.
Teringat pada masa kecil, tetangga rumah sering membrongsong buah terpilih semisal klenci, mangga dengan kroso semacam selongsong dari anyaman serutan bambu. Buah diberongsong agar tidak didahului codot saat masak. Buah yang sangat rapat dipilih dengan membuang buah yang kecil ataupun bungkik untuk mendapatkan buah berukuran besar dan seragam, langkah awal pengelolaan mutu.
Untuk buah belimbing, jambu air maupun srikaya, pembungkus yang digunakan lain lagi. Buah ini sangat rentan dengan lalat buah (Bactrocera spp) yang menyusup ke dalam buah bahkan saat masih ukuran kecil. Kerusakan yang ditimbulkan membuat gemas penikmat buah, dari luar nampak mulus namun di dalamnya berulat. Pembungkus buah di pohon awalnya digunakan daun jati disemat lidi yang kemudian beralih ke kertas semen dengan pertimbangan lebih awet dapat dipakai berulang, yang kini digunakan semacam jala yang sangat rapat.
Pada blok penanaman buah yang sangat luas bahkan pemasangan jala pelindung tidak hanya dilakukan pada pohon individual, namun luasan blok tertentu. Ternyata tidak hanya buah, petani tembakau di daerah Boyolali juga memasang semacm rumah jala menyungkup hamparan tembakau di lahan.
Prinsip dasar perlindungan buah dengan brongsong, jala/kerudung pembungkus adalah menata kontak dengan atmosfer luar yang berpeluang membawa pengganggu. Bahannya tentunya dipilih agar tidak mengganggu pertumbuhan buah dan kini ditambah lagi dengan sentuhan aspek estetika keindahan.
Lah bila untuk buah kesayangan di pohon kita melakukan pembrongsongan, penjagaan dari gangguan apalagi untuk mengawal pertumbuhan sang buah hati keluarga, karunia istimewa dari Sang Maha Penitah. Tentunya setiap keluarga akan mengelola proses ‘pembrongsongan’ perlindungan anak. Aneka ‘kroso’ jala/kerudung pelindung dikerahkan disesuaikan dengan lingkungan pertumbuhan dan pergaulan putra/i terkasih. Penyemaian bibit budi pekerti, pemupukan melalui nasihat utamanya keteladanan dalam keluarga hingga brongsong doa senantiasa dilantunkan untuk perlindungan buah hati kualitas prima. Selamat membrongsong…… mempersembahkan ‘buah hati keluarga’ berkualitas prima bagi persada.
jadi ngiri liat kebun klengkengnya. sukses….
oya klo kita mu dapat pembungkus buah itu. qta blinya dimna y?
alnya sy punya pohon dpan rumah, pi jarang dapat alnya habis sama klelwar.
Sukses ya pak untuk kelengkengnya. Kalau butuh pembungkusnya kami siap suplai. Ready stock Karung jaring bekas Bawang putih ukuran 65*35cm. Salam dari duniakarung.com
Selalu ada yang bisa dipetik dari alam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ya Bu
___
Sepakat Pak, selalu ada yang menghijau siap dipetik, dinikmati di rumah dari kebun keseharian.
membungkus anak-anak dalam artian memberikan contoh dan mendidik anak-anak dari rumah agar menjadi anak yang baik ya bun saat dilepas keluar Insya Allah tidak menjadi liar
____
Begitu adanya Jeng Lidya, suka sekali menikmati postingan Cal-Vin hasil brongsong kelg Jeng Lidya….
buuu…
Itu brongsong pinky nya banyak sekali yah bu,…
Terbayang gimana repotnya mereka untuk mem’bronsong’ buah2 tersebut demi mencapai hasil yang maksimal 🙂
Aku baru kali ini lho dapet kata ‘brongsong’ bu hehehe…
BAiklah kalo gitu aku mau mem’brongsong’ Kayla dan FAthir dulu deh biar mereka bisa pada jadi anak yang soleh hehehe..
___
Repotnya bagian pembrongsong, menikmati primanya kualitas kelengkeng jadi bagian pembeli ya Teh Erry
Ini dia suka sekali dengan gaya brongsong Kayla dan Fathir ala Teh Erry selalu bikin nagih apalagi disela brongsong drakor….
Ya Allah segitu banyaknya….. Luar biasa!
Pembrongsongan memang cara ampuh untuk melindungi buah. Buah lebih besar dan penampilan lebih cantik…
____
Apa khabar Jeng Susi, yak menjaga lebih ampuh dari mengobati. buah ranum semoga pendapatan petani meningkat….
Kita bisa belajar tentang kehidupan dari alam sekitar yang kita lihat, ya. Seperti membungkus buah ini. Kalau buah saja dibungkus demi mendapatkan hasil yang lebih berkualitas. Tentunya kita harus lebih membungkus anak-anak ya, Mbak 🙂
____
Sepakat Jeng, belajar brongsong membrongsong keluarga, Jeng Chi ahlinya. Selalu suka menikmati postingan parenting Mama Keke Naima.
Salam