Cemilan Wiji Kopi
Sore itu Mas Mbarep kepengin duduk bersantai di luar dengan pemandangan elok plus nyemil ringan, ke mana ya? Agrowisata Salatiga yang kami pilih, jujugan kami untuk bersantai bareng keluarga. [Blog ini menceritakan kami berkemah hingga berhimpun dalam pohon keluarga di Agrowisata ini] Beberapa menit perjalanan ke arah pinggang Merbabu, di tengah perkebunan kopi dengan peternakan sapi perahnya. Memasuki resto dengan dinding kaca yang menyuguhkan pemandangan Rawa Pening di sore hari, kami tergoda tawaran coffee corner, pindah yook ke pendapa berlatar belakang G, Merbabu.
Cemilan wiji kopi? Beneran nih biji kopi sangrai calon kopi bubuk yang berasa pahit yang disajikan? Petugas berbusana kerja beskap lurik menuang biji kopi ke wadah tembikar beralas daun kopi, hm tampil beda biasanya penganan dialasi daun pisang yang ini oleh selembar daun kopi.
Mari coba paket Kopi Jamoe, kami memilih kopi jahe, beras kencur dengan pelengkap ubi-pisang-kacang rebus/godhog. Rasa manis bisa diramu sendiri dengan gula merah, gula aren ataupun gula batu. rasa jahe bakar kepraknya sungguh terasa menghangatkan perut di hawa sejuk pegunungan. Mau sensasi berbeda dipersilakan mencoba nguntut/nyemil wiji kopi. [Istilah nguntut kami pergunakan untuk penggambaran makan penganan yang berbentuk bebijian semisal nguntut kacang atau kedelai goreng] Karena penasaran kami mencoba dan merasa sangat pahit. Saat membayar, paket inipun sedang diskon 50%, rezeki dolan di sore hari.
Bila berlibur bersama buah hati di sebelah pendapa tersedia hamparan halaman berumput, anak-anak bisa bermain egrang, teklek beregu atau duduk manis bermain dakon yang tersedia free di pojok pendapa. Atau ingin menikmati minuman hangat ini di tepian kolam renang yang berada di bagian puncak kompleks serasa berenang menyentuh awan sambil menikmati senja keemasan hingga lembayung jingga dan kerlap-kerlip lampu kota Salatiga menyala. Keluarga kami selalu mengatakan jan Salatiga sungguh ngangeni… Bagaimana pengalaman sahabat nyemil wiji kopi?
wah ada camilan wiji kopi … penasaran …
foto aneka kopinya begitu mengoda 🙂
Diumpetin dulu hingga bedug buka, Salatiga kreatif menjual wisata.
Jadi itu beneran biji kopi yang dijadikan camilan, Bu? Baru tahu ada cemilan kaya gini, sekaligus juga penasaran pengen coba jadinya
Iya Pak…cara membangun sensasi, menggugah kreativitas pemasaran…mangga, kami tunggu di kota kecil kami
Wah baru denger soal kopi ini. Hmm berani coba gak yaaa? 😀
Terima kasih mbak Eka…. Harum uap kopi panas lebih menggoda.
Saya pernah makan coklat yang di dalamnya ada biji kopi. Sebetulnya enak, tapi meninggalkan rasa seret di tenggorokan. Jadi kayaknya saya masih tetap memilih kopi sebagai minuman sambil menghirup aroma kopi yang aduhai 🙂
aroma kopi membangunkan syaraf menyegarkan tubuh ya Jeng, perkara rasa bagi kaum awam (termasuk saya) sulit memilahkannya.
Asik nih ada halaman berumput buat anak2 bermain. Saya pilih kacang rebusnya ya Bu ..
Mangga atuh Jeng Dey…. Sementara Aa biar main egrang di halaman berumput.
Berlatar belakang Rawa Pening dan gunung Merbabu. Saya membayangkan hamparan hijau yang indah sekali Mbak Prih. Apalagi sambil menikmati paket kopi jamu bersama orang tersayang. Heavenly 🙂
Home sweet home Uni Evi… Perpaduan hawa Merbabu dengan Rawa Pening… Huks promosi kota
Disini saya pernah nyicip biji kopi sangrai yang dibalut coklat, buat yang suka kopi enak juga. Kopi jahe dan kopi beras kencur bisa kebayang pasti enak juga.
Seni meminum kopi racikan barista seperti espresso, capuccino, latte dsb saat ini semakin nge-trend, ditambah dengan banyaknya mesin pembuat kopi yang gampang dibeli, pasti membuat permintaan kopi dunia semakin tinggi.
Biji kopi salut coklat… Paduan rasa kopi coklat, masih terasa dominan kopinya. Iya mbak permintaan kopi dunia luar biasa. Costa Rica kompetitor kuat.
belum pernah nyemil biji kopi, apa rasanya ya…, mungkin garing seperti kacang mete?
pernahnya nyicip buah kopi segar yang dipetik dari pohon, itupun kulitnya saja yang terasa agak asam
Rasanya kopi pahit mbak, kalau daging buah merah segar terasa asam manis ya. Salam