Pesona Reservoir Siranda
Salah satu keuntungan ngebun sementara di Semarang, saya berkesempatan mengunjuni reservoir Siranda, salah satu bangunan bersejarah di kota Semarang. Berupa gundukan bukit berselimutkan rumput hijau itulah dome/kubah reservoir, tandon air dengan kapasitas 3 750 meter kubik yang kini dikelola oleh PDAM Tirta Moedal, Semarang. Terlihat kupola berjendela model krepyak tepat dipuncak kubahnya. Gerbang reservoir Siranda berpenanda 1912, tahun pembangunannya sebelum tahun kemerdekaan RI. Bangunan lama yang masih tetap berfungsi hingga saat ini dan terlihat biru anggun.
Mengunjungi reservoir Siranda mengingatkan betapa perjuangan dr. Kariadi yang meretas hoax berita yang memancing keresahan warga masyarakat Semarang akan berita peracunan tandon air keperluan hidup khalayak. Sejarah mencatat, beliau gugur saat menjalankan amanah memeriksa kebenaran berita dan nama beliau diabadikan menjadi RSUP dr. Kariadi, yang berkiprah secara nasional di Semarang. Selalu ada pembelajaran saat kita berkunjung ke bangunan bersejarah. Reservoir Siranda juga terkait dengan perjuangan heroik Pertempuran Lima Hari yang monumennya bisa dilihat di Tugu Muda Semarang.
Bagi sahabat kebun rynari yang sedang berada di Semarang, mangga disempatkan berkunjung ke bangunan bersejarah Reservoir Siranda di kawasan Lempongsari, Gajahmungkur yang sejuk. Salam
jaman dulu pun hoax degan mudah tersebar ya mbak…., dan niat baik untuk menguji kebenaran berita itu harus ditebus dengan nyawa..
semoga peninggalan yang masih bermanfaat ini tetap terjaga dengan baik dan masih berfungsi untuk jangaka panjang
Yuup mbak masalah hoax ternyata sejarah dan dinamika sepanjang zaman ya.
Menguji kebenaran hoax moga membudaya shg tdk mudah menyebarkan hoax yg merugikan.
Merawat peninggalan dan semoga karya generasi kini jadi pengingat generasi berikut secara lestari. Salam
mengagumkan, oma.. bangunan reservoir tsb masih terawat baik. seperti kata oma, selalu ada pembelajaran saat kita berkunjung ke bangunan bersejarah. Terimakasih dr. Kariadi, juga pada para petugas yg sudah merawat bangunan tsb dan terimakasih buat oma yang sudah menuliskannya…
Terima kasih wat emaknya Saga yg berkenan mencermatinya. Di sekitar kita begitu banyak sarana pembelajaran hidup ya. Salam
bener2 khas banguan reservoir zaman belanda ini .. selalu ditutupi tanah, di Bandung seingat saya siha ada beberapa.
kalau di Jakarta yang masih ada dan besar ada ke arah CIjantung … bangunannya keren ya
Perencanaannya baik secara lokasi maupun arsitektura bangunan ok banget ya. Jadi keren bersejarah. Trim info sebarannya di daerah lain.
Sayangnya Dokter Kariyadi tak pernah sampai ke reservoir ini mbak. Mobil yg ditumpanginya ga sengaja ketemu dg konvoi tentara jepang:(
Terima kasih Mas Yo. Sy mengapresiasi langkah mendapatkan kebenaran fakta-nya dan terhadang konvoi tentara Jepang. Salam hangat