Tag

,

Candi Dukuh Berteduh

Perjalanan kembali dari Bukit Cinta ke Salatiga baru beranjak beberapa menit, di depan terlihat plang Candi Dukuh ke arah kiri merujuk dusun dan punthuk kecil di tepian Rawa Pening. Terpikat dengan beberapa postingan tentang candi tersebut kamipun belok kiri untuk melihatnya. Beberapa meter masuk dari jalan raya Banyubiru-Salatiga dijumpai tanda mobil dilarang masuk, namun sepeda motor bisa tetap masuk melewati jalan beraspal kemudian mengikuti tanda arah ke Candi Dukuh yang memutari punthuk hingga ke sisi persis di tepian Rawa Pening. Secara administratif candi Dukuh ini berada di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Candi Dukuh (gerbang masuk)

Candi Dukuh (gerbang masuk)

Tampak gerbang masuk mungil memasuki candi Dukuh diikuti dengan jalur setapak plesteran semen melewati beberapa rumah penduduk. Memasuki kerimbunan punthuk jalur berubah menjadi anak tangga batu bata mendaki dan berangsur lumayan terjal. Sempat sedikit ragu untuk terus karena emak mulai ngos-ngosan sedangkan ragil terus melaju dan menyemangati ayo terus dari pada penasaran. [Sangat terhibur kala menikmati postingan Mas Yanta yang memaparkan jalan menuju kompleks candi cukup terjal dan akan sedikit melelahkan serta menyarankan membawa air minum untuk mengimbangi ngos-ngosan. Lha koq ya ndilalah kami tidak membawa bekal minum] Pendakian ini diimbangi dengan suasana teduh di kerimbunan pepohonan menjulang dan pemandangan samar ke arah rawa di sebelah kanan.

Candi Dukuh (jalan masuk)

Candi Dukuh (jalan masuk)

Candi Dukuh (jalan mendaki)

Candi Dukuh (jalan berpeluh, usah mengeluh)

Kompleks candi Dukuh salah satu benda cagar budaya nan mungil berada dataran sempit di puncak punthuk. Sayang saat kami tiba pagar terkunci tanpa ada petugas (sehingga pengambilan gambarpun dari luar pagar) maupun pengunjung selain kami. Cukup banyak batu candi bertumpuk menandakan penataan kembali belum usai. Suasana sunyi diantara pepohonan yang tinggi memberikan kesan seolah-olah candi Dukuh sedang berteduh.

Candi Dukuh (Benda Cagar Budaya)

Candi Dukuh (Benda Cagar Budaya)

Candi Dukuh (di punthuk tepian Rawa Pening)

Candi Dukuh (di punthuk tepian Rawa Pening)

Candi Dukuh

Candi Dukuh

Terngiang dengan komentar ragil yang nyeletuk candi Dukuh berukuran kecilpun mendapat perhatian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) dicoba merunut beberapa data. Bukankah sejarah juga mencakup masalah bagaimana menguntai waktu secara bermakna? Postingan para sahabatpun mencerminkan “ceceran kerikil pasir candi” yang sungguh berharga.

[Maret 2010] Sangat menarik mengikuti paparan Tarabuwana Mas Alexander Raf, yang memiliki kecintaan terhadap peninggalan cagar budaya terutama situs dan candi-candi era Hindhu – Buddha tentang Candi Dukuh ini. Bagaimana proses rekonstruksi dimulai, batu-batu candi diteliti oleh arkeolog, ditelaah untuk mulai disusun ulang, terasa menyusun kembali mozaik batu candi. Jati diri masing-masing ornamen candi dibabar dengan indah.

[Oktober 2011] Paparan berikutnya oleh Mas ssdr empunya blog Sasadara Manjer Kawuryan pecinta museum dan budaya yang terpikat pada kecantikan Candi Dukuh ini dan mendokumentasikan proses rekonstruksi yang belum rampung, pagar kompleks candi Dukuh sudah terpasang. Sejarah yang berkenaan dengan candi Dukuh yang juga disebut dengan candi Brawijaya dipanjer.

[Juli 2012] Pemberitaan tentang penemuan peripih atau kotak batu berisi lempengan emas yang akan diteliti lebih dalam di kompleks Candi Dukuh yang menegaskan bahwa Candi Dukuh merupakan candi Hindu yang dibangun sekitar abad ke-9 Masehi satu zaman dengan Candi Gedong Songo di Bandungan, Kab Semarang. Pencurian aneka ornamen candi maupun hambatan mencari bahan batu yang hilang berdampak pemugaran Candi Dukuh untuk sementara waktu ini dihentikan.

[Sept 2012] Harian Suara Merdeka mewartakan tahap akhir pemugaran lantai candi serta patung Yoni di Candi Dukuh

[Feb 2013] Sangat penasaran dengan postingan Mas Yanta, pecinta ardi (gunung) dan wisata sejarah yang menyajikan candi Dukuh tak jauh dari Salatiga dengan memikat. Kondisi yang ditampilkan merepresentasikan tahap akhir pemugaran yaitu lantai candi dengan patung yoni serta tumpukan batu candi yang belum tersusun.

Candi Dukuh (Sawah di kaki)

Candi Dukuh (Sawah di kaki)

Bagi sahabat pecinta situs purbakala maupun penikmat jalan-jalan biasa, Candi Dukuh patut dikunjungi. Berbonus pemandangan alam Rawa Pening maupun hamparan sawah berpagarkan perbukitan. Selamat menikmati perjalanan.