Tag

, , , ,

Salatiga How Art You #2:  Ki Athan dan Ki Bagas Duo Dalang Cilik

Kelanjutan dari Salatiga How Art You #1 Inilah acara hari kedua Minggu 24 Mei 2015.

Pengagum keprakan Dalang Ki Athan

Pengagum keprakan Dalang Ki Athan

Ki Athan. Nonton wayang? Kuna ah…itu kan tontonan para orang tua…eits ini yang mendalang bocah cilik dan remaja loh. Penonton dibuat terkagum oleh kepiawaian dalang cilik Ki Athan lengkapnya Athanasius Allan Dharmasaputra asal Ungaran ini. ‘Saat bayi, maemnya apa sih…’ yang dijawab dengan lugas oleh sang Bunda, Jeng Ika ‘yah maem bubur biasa koq Bunda’ Athan yang tertarik dan mulai belajar wayang sejak balita. Saat kanak-kanak lain senang dengan PS game, Athan senang mengkoleksi wayang yang mendapat dukungan penuh dari ayah bundanya.

Dalang Ki Athanasius Allan Dharmasaputra

Dalang Ki Athanasius Allan Dharmasaputra

Bulan ini Ki Athan super sibuk pentas di berbagai tempat hingga lomba dalang cilik Nasional (bersama Ki Bagas) di UNY beberapa waktu lalu. Belum lagi prestasi Athan di bidang kesenian lain, sehingga dipercaya mewakili sekolahnya lomba menyanyi pun Matematika. Duh Allan yang multi talent tak hanya kebanggaan orangtua dan keluarga, kami warga masyarakat juga menaruh harap padamu Nak, mengemban duta budaya.

Mari simak ….. ‘lah dalangipun taksih alit nembe kelas tiga (3). Eh senadyan ndalu ndalang, enjang inggih ibadah mring Gusti Allah. Mbenjang enjang kedah tangi enjang bidal sekolah. Abot-abote nguri-uri budaya mundi warisan luhung saking para simbah’….[saya dalang cilik kelas 3 SD. Meski malam mendalang, tadi pagi juga beribadah, besok pagi harus sekolah, demikian beratnya mengemban amanat budaya leluhur] Belum lagi celoteh eh doa luhurnya …. [Semoga besok besar jadi dokter bedah, menjadi lantaran berkah, mendapat penghasilan cukup untuk beli mobil mewah, mendapat istri yang solehah, namun awas jadi orang jangan serakah….], saya terjemahkan dari bahasa Jawa, penonton menyeru Amin, seruan saya terhenti tersumbat di leher oleh rasa haru dan mongkog, betapa bahagia orang tuanya. Tepat satu jam saatnya tancep kayon, tancap gunungan dan pegelaran usai.

Ki Bagas. Sigap berikutnya Ki Bagas Buyut Sarjani asal Tingkir, siswa klas 8 SMPN 8 Salatiga siap menjejak keprak memainkan sabetan. Pakeliran malam itu diiringi oleh pengrawit remaja siswa-siswa SMPN 8 dengan dampingan guru pecinta seni budaya. Jam terbang Ki Bagas juga cukup tinggi mengisi acara demi acara di Salatiga dan sekitarnya. Dengan warna suara remaja, bahasa tubuh yang mantap serta sabetan tangan lincah apiknya Ki Bagas memukau penonton yang semakin banyak di malam hari memadati halaman kantor Persipda Salatiga.

Penikmat sabetan Dalang Ki Bagas_2

Penikmat sabetan Dalang Ki Bagas Buyut Sarjani

Berbincang dengan Ibu Susi (ibunda Ki Bagas) yang malam itu mendampinginya bersama kakak dan adik ragilnya sungguh menarik. Ki Bagas, putra kedua dari empat bersaudara pecinta seni budaya. Keng Ramanya pecinta seni, pengampu kegiatan ekskul di sekolah, kangmasnya aktif di musik dan teater, dhimasnya juga dalang cilik kelas 4 SD yang sayang malam itu tidak bisa bergabung, biasanya berada di belakang punggung sang kakak menjadi asisten penata dan pengangsur wayang yang hendak digelar, ada kalanya main duet. Tidak terbayang suasana keseharian di rumah yang bagaikan sanggar seni mini ini. Ki Bagas selamat melanjutkan lakon ya, semoga tercapai cita-cita melanjutkan sekolah ke SMKI dan mendalami seni budaya.

Duo Ki Athan dan Ki Bagas (Foto dari FB Jeng Ika)

Duo Ki Athan dan Ki Bagas (Foto dari FB Jeng Ika)

Terima kasih duo Ki Athan dan Ki Bagas, semakin harum dunia perdalangan Indonesia. Hormat untuk Kelg Mas Kris-Jeng Ika juga Ibu Susi yang berjerih memupuk menyiram bakat putranda. Bravo Forum Seni Salatiga yang meracik acara Salatiga How Art You apik ini, krida belum usai terus bahu membahu menjunjung dharma.