Tag

, , , , ,

11 Alasan Mengunjungi Sidoarjo

Bagi Rynari kecil, kata pulang dalam pohon keluarga besar merujuk ke lereng Lawu ataupun lereng Merbabu tempat orang tua kami tinggal. Dahan kedua dari pohon keluarga besar lereng Lawu adalah Sidoarjo, tempat tinggal 2S (2nd sist), sehingga liburan ngetan pastinya Sidoarjo yang dimaksud. Seiring dengan pertumbuhan rynari semakin rindang pula pohon keluarga lereng Lawu sehingga waktu libur juga harus dibagi ke antar dahan.

Tidak hanya bagi keluarga kami, saya yakin Sidoarjo juga memikat bagi para sahabat. Mari simak 11 tempat menarik di Sidoarjo

  1. Alun-alun Sidoarjo
Alun-alun Sidoarjo - ramai siang malam

Alun-alun Sidoarjo – ramai siang malam

Alun-alun Sidoarjo menurut saya adalah alun-alun yang sangat bagus. Dari fungsi ekologis menjadi paru-paru kota dengan kombinasi tanaman pepohonan tinggi dipadu bebungaan indah. Fungsi sosial untuk membuhul komunitas yang ada, pagi hari maupun malam hari alun-alun ini selalu penuh pengunjung. Sebagai landmark kota, di alun-alun ini terdapat monumen Sidoarjo maupun monumen Jayandaru dengan simbol udang-bandeng. Alun-alun dengan komponen pusat pemerintahan ditandai Pendapa Kabupaten, masjid raya, gereja di jl Untung Suropati di hadapannya, klenteng di jl Hang Tuah tidak jauh dari alun-alun tersebut.

  1. Kampoeng Batik Jetis

Setiap daerah memiliki pola batiknya yang khas, pola pesisir dengan warna-warni cerah dan ornamen bandeng-udang menjadi penciri khas batik Sidoarjo. Menikmati kampoeng Batik Jetis di wilayah Kauman di pusat kota, melintas pasar tradisional menjadi daya pikat Sidoarjo.

  1. Candi Pari dan Candi Sumur di Porong
Gendhuk Limbuk di Candi Pari

Gendhuk Limbuk di Candi Pari

Masa kini selalu terhubung ke masa lalu, masa keemasan Majapahit juga menempatkan peninggalannya di Desa Pari, Kecamatan Porong, Sidoarjo. Gendhuk Limbukpun tak ketinggalan belajar dari peninggalan Candi Pari dan Candi Sumur ini.

  1. Museum Mpu Tantular di Buduran

Memperkenalkan museum kepada buah hati sangatlah menggembirakan. Museum Mpu Tantular yang semula berada di Surabaya kini berada di Buduran dengan penataan lega luas dan koleksi yang lengkap

Kala di museum Mpu Tantular

Kala di museum Mpu Tantular

  1. Intako Tanggulangin

Menyebut Sidoarjo, asosiasi otak kita langsung terhubung dengan industri tas koper di Tanggulangin. Mau pilih bahan aneka kulit atau imitasi, dari branded hingga KW, dari aneka tingkatan harga. Selain melengkapi koleksi pribadi, peluang bisnis terbuka lebar dengan kulakan tas koper di sini dan menjualnya di tempat tinggal pengunjung. Saya pernah melakoninya sejenak dan ternyata dagang itu sulit sekali saudara…

  1. Indah Bordir

Berada di Jl Yos Sudarso, dari arah Surabaya, berbelok kiri tepat saat masuk kota berdiri pusat busana Indah Bordir. Aneka pilihan tersedia dengan konsep one stop shopping. Pengunjung akan puas memilih sesuai selera, atau malah bingung saking banyaknya pilihan, bisa jadi rada kalap ini diambil, itu diambil yang di sana juga menarik. Pada posisi ini biasanya saya memilih sedikit bingung sehingga cukup memilih satu dua sebagai tanda mata saja.

  1. Pusat Oleh-oleh Tanjung dan Mitra

Sidoarjo…..bandeng asap… Yah masa kecil rynari kata Sidoarjo mengait pada oleh-oleh aneka olahan bandeng dari bandeng asap yang paling mereka sukai, bandeng presto ataupun otak-otak. Aneka kerupuk udang, trasi hingga kripik teripang menjadikan Sidoarjo tak terlupakan. Mau belanja di mana? Banyak pilihan diantaranya kedua toko besar tersebut yang berada di ruas jalan utama Sidoarjo-Malang. Bisa minta dikemas cantik sehingga mudah ditenteng pun aman masuk bagasi. Jangan lupa mencicip segarnya minuman beras kencur ya…

  1. Bandeng harga murah rasa rumahan
Bandeng rasa rumahan

Bandeng rasa rumahan dari Sidoarjo

Sengaja saya bawa pembaca kepada toko relatif kecil di Jl Kartini ini. Aneka olahan bandeng harga lebih murah rasa rumahan. Kami datang pukul 8 toko belum buka dan pembeli mulai antri pesan untuk diambil nanti. Beliau tidak pasang plang nama toko, semoga penanda bunga anggrek lebat cantik di pohon tepian jalan ini menolong Anda.

  1. Kuliner malam pecel di sepanjang Jl Gajah Mada
pecel di malam hari

pecel di malam hari ala Sidoarjo

Makan pecel di malam hari?….rasanya janggal, bagi kami warga Salatiga malam hari identik dengan ronde, nasi goreng ataupun mi panas. Mengenal pecel malam hari di Mbok Sador kompleks Simpang Lima Semarang. Nah di pusat kota Sidoarjo jajaran penjual nasi pecel Madiun-Tulungagung dll siap membuka lapak pk 22.00 sehabis toko-toko besar tutup hingga subuh. Kembang turi, daun kemangi, sedikit petai cina disiram sambal yang sungguh saya merasa sangat kepedasan plus peyek kacang disajikan dlam pincuk daun pisang wuih nikmatnya. Selain nasi pecel, kita juga bisa memilih menu rawon ataupun nasi campur.

  1. Pazkul

Nah ini yang kekinian, geliat malam diisi dengan duduk bersantai cantik bersama kerabat ataupun relasi bisnis di Pazkul (pasar kuliner). Huwa…sulitnya mencari parkir di Kahuripan Nirwana ini (iyalah surga kehidupan). Bila hanya mau sekedar jalan-jalan tanpa menyantap hidangan, tidak masalah [seperti yang kami lakukan karena menyediakan ruang di lambung untuk pecel rawon nanti malamnya….]

  1. Pasar malam

Selalu setengah gumun mangkel bila menikmati night market di RT tetangga, mengapa ya mereka mampu mengemas pasar malam ini dengan sukses. Menabrak pakem bekerjalah selagi matahari bersinar terang, para pelaku bisnis pasar malam justru menghindari terik matahari. Kawasan dari Taman Pinang hingga Gading Fajar, memanjang meriah sekali dengan aneka dagangan. Sungguh saya sangat terpesona dengan keramaian dan potensi wisata kawasan ini hingga lupa tidak mengambil gambar. Kalau tidak mengingat pecel malam pastinya tergoda menikmati kuliner di pasar malam ini.

Inilah sebelas alasan menikmati Sidoarjo, tentunya sahabat memiliki kenangan indah yang lainnya, silakan menambahkan.