Tag
Pesona Renda
Taplak berenda cantik itu menghiasi meja di ruang keluarga yang memancarkan suasana hangat. Gulungan benang aneka warna dan rajutan setengah jadi tampak di sebuah kursi. Mengalirlah rajutan cerita, bagaimana sang ibu adi yuswa yang saya sowani memanfaatkan waktu di purna tugas beliau. Mendampingi suami yang tetap aktif mengemban aneka tugas di kemasyarakatan, secara berkala dititipi cucu ataupun menemani cucu saat putra putri beliau harus bertugas luar. Mengisi waktu luang beliau merajut aneka bentuk ada taplak meja, syal, tas dengan aneka pola hiasan. Setumpuk karya indah beliau yang siap menambah koleksi putra putri dan cucu sungguh mengagumkan. Betapa bangga para kekasih beliau berselimutkan kehangatan syal yang direnda dengan penuh kasih.
Seorang perempuan yang rajin mengatur rumah tangganya, menggunakan ketrampilannya untuk menyediakan keperluan keluarga dan menata keindahan rumah. Melalui keteladanannya beliau ‘sedang mendidik’ setiap perempuan yang lebih muda untuk memusatkan perhatiannya kepada rumah tangga, suami, dan anak-anaknya sebagai pemenuhan panggilan Ilahi.
Lamat-lamat terdengar lirik lagu … Tangan Tuhan sedang merenda, suatu karya yang agung mulia … mengingatkan bahwa diri ini sehelai benang kusut yang sedang direnda, digabungkan dengan benang-benang lain disusun dalam pola tertentu untuk sebuah karya. Benang kusut ini kadang harus dipotong, ditarik, dibelitkan dalam proses. Setiap pribadi menjadi perenda, perajut harapan dan pinta bagi diri, keluarga maupun bangsanya. Sore mulai menggelap, sayapun mohon pamit, membawa oleh-oleh pembelajaran merenda hidup dari perempuan adiyuswa peneladan. Selamat dirajut dan merajut ….
Ping-balik: Bersahabat Tanpa Sekat | Sebatas - Cakrawala - Evi - Indrawanto
Ping-balik: Parade Renda Putih di Rumah Kelahiran Bung Hatta | RyNaRi
Ping-balik: Bersahabat Tanpa Sekat | Belajar Menulis
Ping-balik: Menjadi Tua dan Bahagia | RyNaRi
Mbak Prih…almarhumah ibu mertua saya adalah seorang perajut sejati.
Perlengkapan bayi anak saya, mulai dari mantel, topi dan kaus kaki, beliau merajutnya sendiri…duh, jadi kangen dengan hasil karya beliau…
___
Hangatnya hati dan jiwa Risa selalu dipeluk karya rajut eyang putri terkasih. Sekarangpun Jeng Irma merajut karya kasih kemanusiaan di tempat tugas baru. Salam hangat untuk keluarga.
Kalau dirumah Ibuk Kudus masih banyak barang2 berenda, tapi kalau dirumah sendiri, sudah nggak ada lagi Bu…
Ngrawatnya susah karena mudah mengikat debu
___
Ibuk Kudus merenda dengan anggun di beranda seraya menunggu putra wayah berlibur ya Pak.
Betul Pak, perawatannya njlimet, belum peluang kecanthol jadi rusak.
saya tidak bisa merenda. Tidak pernah berurusan dengan benang.
Tapi saya berjanji akan merenda masa depan anak-anak sebaik mungkin.
___
Jeng De membuktikan mengerjakan bagian tersebut dengat sangat cermat dan total. Selamat merenda masa depan buah hati yang dipercayakan olehNya kepada kita, semoga didapatiNya kita setia dan bertanggung jawab. salam
merajut/merenda…. itu satu dari banyak hal yang gagal kulakukan dengan baik.. hiks… mungkin hanya merajut kata saja yang sedikit kubisa… tak apalah.. itupun wajib kusyukuri… 🙂
____
Setuju Jeng mensyukuri anugerah, selamat merajut kata dan merenda karya di hari Selasa ceria. Salam
Saya suka mengamati tangan2 cekatan orang yang sedang merenda. Seolah setiap jari punya mata, sehingga tanpa melihat yang diegang ditanganpun, hasil rendaan tetap bagus dan tak ada yang salah polanya
__
Wah wah Jeng Naniek, suka sekali dengan … Seolah setiap jari punya mata … keterampilan sehingga rasa dan ketepatan menyatu ya. Jeng Naniek juga merenda karya dalam pekerjaan dan keluarga. Salam