Tag

, ,

Kakak Céng dan Adik Cèng

Huuuuu….”

Loh kenapa nih?

 “Biasa budhe, adik suka manja cari perhatian dengan bernyanyi dan kakak suka sedikit usil goda-goda adik

Fragmen singkat dari keponakan yang membuat saya tersenyum kembali mengingat putaran sinetron  multi episode yang saat aktif tayang bikin kepala cenut-cenut. Mas Tengah dan Mas Ragil  memiliki jarak lahir yang cukup rapat. Memasuki usia bermain mereka bermain bersama nah inilah masa tayang sinetron  Kakak Céng dan Adik Cèng.

Sang kakak bermain peran superior melalui kreativitas mengganggu adik, semakin adik terganggu dan berhasil mengusik ketenangan eMaknya melui teriakan “kakak….tolong jangan ganggu adik” semakin lebar seringainya. Yap dialah Kakak Céng alias kakak Céngkré sang usil pengganggu.

Begitupun sang adik, bermain peran melankolis melalui nada huuu… mendayunya, ada nada tersedu tatap memelas menanti uluran pembelaan dari lingkungan. Inilah dia  Adik Cèng alias adik Cèngèng, semakin menjadi saat diganggu sekaligus diperhatikan.

Kolaborasi Kakak Céng dan Adik Cèng mereda melalui penerapan tega tegas. Tegas kepada Kakak Céng saat dirasa gangguan kepada adik kelewatan dan tega kepada Adik Cèng, hanya menolong saat dirasa perlu dengan memberikan bujukan pengertian semakin adik cèngèng, kakak akan semakin suka mengganggu.

Sesungguhnya pelaku Céngkré dan Cèngèng dalam keseharian cukup banyak ditemui. Pasangan karakter suka usil mengganggu dan mudah mengeluh mengaduh. Tega tegas untuk meredam Céng dan Cèng. Secara pribadi saya juga kerap berperan sebagai Céng sekaligus Cèng. Bagaimana menghadapi pasangan Céng dan Cèng di seputar keseharian sahabat?