Di radio aku dengar …………….
Media komunikasi radio selalu menghadirkan kenangan tersendiri. Ada masa jaya acara lagu pilihan pendengar menjadi hiburan favorit kaum muda, suara khas penyiar yang bertutur “……lagu ini dikirim dari Dewa Rama untuk Dewi Sinta, dengan ucapan (DU)…..” Belum lagi drama radio yang fenomenal saat serial Butir-butir Pasir di Laut ataupun Brama Kumbara membius para pendengar setianya. Menjadi bagian dari industri media komunikasi radio, meski hanya sesekali ternyata menjadi catatan sangat menyenangkan.
1. Rekaman
Menjadi bagian dari suatu acara radio, secara berkala melakukan rekaman dengan materi jawaban atas pertanyaan pendengar dan disiarkan saat jam siar tertentu. Memasuki ruang kedap suara, mengikuti panduan operator, menangkup mike “…Selamat berjumpa kembali para dulur…pendengar setia acara… yang dipancarkan secara relay dari radio….” “kali ini kita akan membahas pertanyaan ibu X di … tentang….”
Teknik ini relatif paling mudah, materi pertanyaan tertulis, jawaban dipersiapkan dengan durasi tertentu, bahkan kesalahan pun bisa diulang dengan pengambilan suara kembali. Memilih kosa kata, mengatur intonasi maupun ritme bicara, menjadikan pembawa acara serasa sedang bicara di dekat pendengar. Yap itu potongan kenangan puluhan tahun silam….
2. Siaran via telpon
Ketika salah seorang penanggung jawab acara radio di Salatiga pindah ke stasiun radio di Semarang secara berkala beliau meminta untuk berperan serta mengupas topik tertentu melalui tilpon untuk siaran langsung. Pernah kejadian sudah dijadwal besok tanggal dan jam sekian akan membahas topik tertentu, lah kelupaan hape di silent karena sebelumnya ada kegiatan lain, duh kebayang betapa pengasuh acara di radio harus berimprovisasi, halo….(panggilan tak terjawab)… sayang sekali pendengar setia, nara sumber tidak berhasil dihubungi.
Lain waktu ditilpon operator untuk langsung bergabung nimbrung membahas topik tertentu dan kebetulan sedang di luar ruang kerja alias tempat umum, yah langsung harus cuap-cuap merespon pancingan pengasuh acara. Tantangan di metode ini kebetulan tanpa skrip, langsung siar sehingga tidak ada kesempatan berfikir panjang apalagi koreksi suara dan mengandalkan koneksi hape. Itu juga potongan kenangan puluhan tahun silam….
3. Siaran langsung interaktif
Beberapa waktu lalu diminta mengisi acara dengan teknik siaran langsung interaktif. Teknologi radio saat ini sungguh canggih semua komputerisasi. Saat jeda iklan, kita bisa ngobrol di ruang siaran, awas..saatnya on air lagi ..
Berkarier di industri radio menjadi salah satu pilihan yang menarik, entah peran pendukung semisal manajemen, penata audio ataupun tukang cuap corong alias penyiar (peralatan sekarang memudahkan penyiar merangkap menata audio). Tertarik menjadi penyiar radio, mengapa tidak? Bagaimana pengalaman sahabat dengan radio, di radio aku dengar…..
Ping-balik: Sunday Maning Banjarnegara | Langkah Catatanku
dulu, saya pecinta radio bu… malam2 ditemani suara penyiar & kidung favorit asyik sekali…. hehe… baru kemarin mengalami hal yg agak tak enak, seorang penyiar menelpon menanyakan ttg suatu materi, saya jelaskan sekadarnya karena keterbatasan waktu dan ternyata hari berikutnya petikan wawancara via telepon itu diudarakan! waduuh… saya kok agak kurang suka jadinya…
_____
Jadilah radio sahabat di malam hari ya Jeng, serasa ada yg menemani belajar.
Loh koq begitu ya, SOPnya setiap nara sumber diberi tahu kapan informasi dari kita diolah tata ulang dan kapan sebagian diudarakan langsung, atau bahkan wawancara langsung on air. Setiap nara sumber pasti ingin memberikan informasi data sejauh kapasitas memungkinkan dan bekerja sama dengan media masa radio mengedukasi masyarakat. Salam
Salam kenal….
jadi ingat dulupernah ngalamin jadi penyiar radio.. bawain acara berita dan juga request musik..
kalo sekarang di radio aq suka dengar lagu2 yang lagi “in”… enak menemani perjalanan mendengar suara penyiarnya…
______
Nah ini mamanyaNiyya penyiar radio yang sesungguhnya……
Berita radio menjadi acuan pendengar setia, request musik menjadi bagian hiburan sekaligus apresiasi karya musisi
Perjalanpun jadi asyiik serasa banyak teman disamping kita ya. Terima kasih sudah singgah, salam kenal pula.
Pengalamanku dengan radio, dulu waktu remaja suka kirim-kirim lagu, Mbak Prih. Kalau sekarang cuma jadi pendengar saja kalau kebetulan sedang berkendara..Mbak Prih siaran dalam rangka berkebun ya?
___
Lagu Minang ….. Lompong sagu, lompong sagu bagulo lawang – 2x. Di tangah-tangah, di tangah-tangah karambia mudo – 2x….. ini dikirim untuk Uni Evi terkasih, dengan ucapan selamat memajukan pergulaarenan nasional…..
Kerja di radio saya belum pernah Mba, tapi kalau telepon atau pun berkirim surat untuk minta lagu dan berkirim sapa sudah, seru banget. Apalagi pernah di panggil untuk wawancara di salah satu stasiun radio swasta yang di kenal dengan remaja pada jaman saya dulu. ha,, ha,, ha,,,
Jadi inget jaman masih remaja yang suka mantengin radio drama seri Bramakumbara, Kebetulan salah satu pemainnya adalah sahabat saya tuh Mba. he,,,, he,,, he,,,,
Salam,
___
Senangnya banyak sahabat penikmat seri drama radio pada zamannya.
Bius Bramakumbara sungguh kuat memikat pendengar setianya, apalagi salah satu pemainnya seorang sahabat.
Wow keren pula diwawancara untuk suatu acara radio….
Salam
Dulu kalo denger suara penyiar radia bayangannya orangnya cakep-cakep seperti suaranya. Eh ternyata ga semua ya mbak ^^
___
Benar Jeng Ika, penyiar radio utamanya bersuara jelas….
Banyak pendengar setia berimajinasi lewat pendengaran hehe…
jadi ingat waktu kecil, mamah jg suka dengerin sandiwara radio Bu, tapi pake bahasa sunda, yg paling aku inget judulnya “si rawing” hihihihi
___
Betapa radio sangat membantu pemeliharaan penggunaan bahasa daerah, tetap dengan penggemar setianya….
Mbak…belum bikin tulisan baru?
Mau ngucapin selamat sore aja deh, smoga mbak Prih sehat dan bahagia selalu…hehehe…kok jadi kayak ulang tahun ya!
😀
___
Iya nih Jeng Irma, masih tenggelam dalam rimbunnya rumput kebun hehe
Selamat siang Jeng, terima kasih atas doa dan kasih perhatiannya….
Teriring salam sehat bahagia selalu… (ini kado ulang hari koq Jeng)