Tag
Bandeng asap Sidoarjo, klepon asli Bulang, Kue Lumpur khas Sidoarjo, Lontong Kupang, Penganan Sidoarjo, Rujak Cingur Tanggulangin Sidoarjo
Penganan Sidoarjo
Secara berkala kami berkunjung ke kelg 2s di Sidoarjo. Mas Tengah sangat suka dengan aneka penganan Sidoarjo. Ini beberapa yang kami santap.
Tahu Tek. Usai menempuh perjalanan panjang dari Tanjung Papuma Jember, menuju air terjun Tumpak Sewu di Lumajang kami melanjutkan perjalanan ke Sidoarjo melewati Malang, bagian dari Sunrise of Java Trip. Makan malam pilihan kami adalah tahu tek, mana fotonya, mana sempat langsung dilahap. Makanan khas ini banyak penggemarnya hingga perusahaan mie instan membuat variasi rasa tahu tek.
Rujak Cingur. Untuk sarap siang kami pilih rujak cingur, yuuk berburu rujak cingur Tanggulangin. Ketik saja rujak cingur Sidoarjo yang muncul adalah depot rujak cingur mbak Tila, Jl Wates kedensari, Tanggulangin. Ikuti yook panduan GPSnya, aha muter-muter hingga jalan ditutup panggung segala, padahal ada jalan besarnya. Melihat antrian mobil berjajar indikasi dari rujak cingur yang laris biasanya rasa enak dan harga rasional dan beneran enak tenan apalagi plus air degan atau sinom (air daun asam) yang segar.
Klepon Bulang. Foto tak mampu bohong, lah tertera waktu pengambilan gambar. Barusan menyantap rujak cingur, tetap saja berhenti dan membeli klepon asli Bulang, dengan alasan khas Sidorjo loh. Penjualnya berjajar sepanjang jalan. Klepon Mas Irul, demikian banner terpajang. Kerjasama dalam usaha keluarga, cicie melayani pembeli, koko membuat glindingan klepon yang langsung dimasukkan ke dalam panci mendidih dan pegawai lain yang menyediakan adonan. Klepon, gempo, lupis dkk perpaket dengan harga terjangkau.
Lontong Kupang. Berhenti dik…itu ada depot lontong kupang…. jedanya hanya belasan menit dari membeli klepon Bulang hehe. Paduan lontong dengan semacam kerang kecil. Dahulu sekali pernah membeli dan saya kurang suka, memberi kesempatan Mas Tengah mencoba.
Es Tebu hijau. Siang yang panas, deretan penjual es tebu sungguh menggoda. Mampir lagi dengan beberapa kantong plastik perasan tebu. Teringat masa kecil kami mengejar lori kebun tebu dan dilempar seikat tebu oleh petugasnya, melihat wajah memelas kami hehe.
Kue Lumpur khas Sidoarjo. Teringat saat adik membawa oleh-oleh kue lumpur legit ini, saya sedang dikarantina tak diizinkan makan penganan dari luar paviliun, saatnya membalas makan dobel. Kue tradisional, dimasak dengan cara khas. Cetakan dipanaskan dengan api dari bawah, dituangi adonan sesuai rasa ada original, cokelat, keju dan degan lalu ditutup dengan anglo berisi arang panas, ooh pemanasan dari atas bawah sehingga tak perlu dibalik. Pembelinya rela ngantri bahkan dikirim keluar kota.
Bandeng asap dkk. Belum ke Sidoarjo kalau belum mencicip bandeng asap. Jujugan kami toko Mitra yang siap mengepak aneka belanjaan dalam dos rapi, bandeng asap, aneka krupuk, terasi, ikan asin, hingga sambal. Tak lupa selalu mencicip beras kencur asli langsung minum segar.
Nah kan banyak sekali variasi penganan Sidoarjo, hingga kami pulang Mas Tengah masih menawar belum makan lontong balap nih, okey untuk pemanggil lain kali datang lagi. Hayo belanja kuliner khas, mendongkrak perekonomian setempat, alasan elegan untuk belanja oleh-oleh. Kuliner Sidoarjo atau (kota kesayangan/kenangan anda) apakah kesukaan sahabat rynari?
Wuah enak-enak semuaaa. Aku paling suka rujak cingur, tapi tidak mau cingurnya 😀
Jeng Lianny..kulanuwun ya…kemarin lewat Jember nan indah. Kuliner Jember juga nyamleng ya. Salam
Hanya bisa menelana ludah melihat foto2 makanan itu.
Kuliner Parongpong Lembang bikin kangen loh….ada nasi tugtug oncom, colenak, uli bakar dekat alun-alun….
Kerupuk Sidoarjo tetap jadi favorit bagi kami yang tinggal di Melbourne sini. Bentuk kleponnya berbeda, agak lancip.
Kerupuk…kriuk2 penambah selera makan.
Iya selain lebih lancip tidak bulat keneker juga rasa ‘enjet’ air kapurnya lebih keras.
makanannya bener3 eksotis mba … saya hanya pernah nyoba tahu tek dan rujak cingur .. eh sama bandeng asap kayaknya pernah. Tahu tek yang paling saya suka sih .. ngga tahu kalau sudah nyoba makanan lainnya .. mungkin ada yang lebih saya suka lagi
Banyak lidah bisa menerima rasa tahu tek dengan nyaman. blusukan bermakna juga goyang lidah dengan masakan setempat.
Kangen rasa tahu tek ….
Memang enak sih masakan khas ini.
Sayangnya dikotaku ngga ada penjualnya.
Setiap kota memiliki penganan khas yg ngangeni. Begitupun kota mas Himawan, Magelang kah? Salam
Dulu juga bingung makan lontong kupang bu. Sekarang malah nyari. Gimana caranya nyari lontong kupang di Jakarta, wkwkwkwk..
Mau ke daerah manapun, makanannya pasti khas yach Bu dan ngangenin semua.
Benar Lina. Dolan kemanapun, makanannya, perjalanannya, penginapan, wisata yg dikunjungi selalu memuat keasyikan yg khas ya. Pembenaran untuk dolan lagi hehe..
nah kue lumpur itu juga yang menarik perhatianku mbak…
kelihatan padat .. terbayang deh lezatnya
Siap dicoba mbak kalau raun Surabaya dan sekitarnya. Varian degan eh kelapa muda leker…
Aaahhh kue lumpur.
Favoritttt…
ayoo sila dibungkus….