Tag

, , , ,

Mampir di Desa Hansel dan Gretel

Black Forest

Sahabat Rynari kenal kan dengan dongeng Hansel dan Gretel. Pastilah, dongeng yang sangat terkenal yang disadur dalam aneka bahasa dan dipopulerkan oleh Grimm bersaudara asal Jerman. Imajinasi masa kecil saat melewati wilayah dengan hitan lumayan lebat inilah desa Hansel dan Gretel.

Hutan Rimba Black Forest

Black Forest

Lepas dari perbatasan Swiss memasuki Jerman dari arah Barat Daya, bus menyusuri hutan pinus nan lebat. Sangking lebatnya konon sinar matahari tak mampu menembusnya bahkan di siang hari. Kondisi ini menyebabkan rimba raya ini disebut hutan hitam menyeramkan. Suasana gelap, maha luas seolah tanpa batas, jadilah rimba yang misterius menyeramkan, diasosiasikan dengan rumah makluk mitologi, segala macam yang menakutkan sebangsa raksasa hingga nenek sihir. Ooh pastinya ada sisi cerita peri sebagai penyeimbang. Yuup disinilah setting dongeng Hansel dan Gretel di hutan hitam menyeramkan alias black forest.

Black Forest

Sisa-sisa salju di musim semi sejak dari Italia Utara, Swiss hingga Jerman Barat Daya masih terlihat jejaknya di tebing hutan tepian jalan raya yang berkelak-kelok.

Danau Titisee danau gletser

Danau Titisee di tengah black forest

Menyibak kerimbunan hutan rimba terlihat dari atas gemerlapan permukaan air, aih cantiknya danau Titisee yang terletak di lembah diselimuti oleh tebalnya rimba pinus. Danau ini merupakan museum geologi yang luar biasa. Terbentuk dari endapan gletser di cekungan yang kemudian mengalami proses mencair dan membentuk danau yang cantik.

Black Forest tepi danau

Singgah di danau Titisee memberikan pengalaman yang luar biasa, ramuan geologi gletser penanganan wisata ekologi yang apik membuat betah duduk di tepiannya. Lumayan bisa menikmati sedikit lebih waktu, bersama sahabat kebun saya bergegas keluar dari tempat perbelanjaan di Drubba. Menghirup semaksimal mungkin uap danau Titisee yang segar.

Nama Titisee sebagai pengingat tokoh Titus dari kekaisaran Romawi. Luar biasa pengaruh kekuasaan Romawi di seantero Eropa Barat ini.

Jam Kukuk

Jam kukuk

Hutan pinus yang lebat menghasilkan kayu pinus kualitas prima. Kami mendapat kesempatan menyaksikan bengkel pembuatan jam kukuk yang terbuat dari kayu pinus ini. Iyes jam kukuk yang secara berkala bernyanyi kukuk..kukuk… Titisee adalah rumah jam kukuk aneka model.

Jam kukuk Drubba Titisee

Petugas yag memberikan penjelasan lancar berbahasa Indonesia lah iyalah ternyata arek asal Surabaya. Salah satu cerita lucunya, mbak petugas menunjukkan ornamen jam kukuk dengan gambar pria botak dipukul perempuan. Konon sang ibu mertua memukul menantunya agar rajin bekerja, dipukul terus hingga botak. Weladalah kena pasal bullying ini.

Boneka nenek sihir dan kembang pinus

Nenek sihir dari black forest

Para nenek sihir penjaga rimba raya

Ketenaran dongeng Hansel dan Gretel bagian dari Black Forest ditangkap sebagai peluang ekonomis apik oleh para perajin cindera mata. Boneka nenek sihir dengan aneka ukuran dan versi dijajakan di gerai tepian danau Titisee yang terkurung hutan pinus. Kesamaan modelnya adalah hidung bengkok dan topi runcing.

[saya suka berkayal, jangan-jangan cerita nenek sihir, raksasa rimba juga bagian dari kearifan lokal menjaga rimba agar tidak terjadi pengrusakan berlebihan yaak..]

Boneka dan rimba raya

Mainan kembang pinus

Mainan kembang pinus

Mainan lucu unyu terbuat dari kembang pinus. Gemes sekali lihatnya, kami foto semoga bisa diduplikasi di daerah wisata berbasis hutan pinus tentunya dengan visualisasi tokoh lokal. [eh siapa tahu nanti ada tokoh gendhuk Limbuk dengan ornamen kembang pinus] Inilah sekilas cerita ringan mampir di desa Hansel dan Gretel.