Bertanam Torenia Yook
Sahabat kebun RyNaRi kenal tanaman hias Torenia? Mungkin sering melihat hanya kurang paham namanya, tenang saja…biar bagian tukang kebun beneran yang hafal. Kita bagian penggembira saja.
Torenia fournieri salah satunya, sering disebut bluewing si sayap biru. Suka sekali dengan tanaman ini dengan ukuran mini, dia bercabang banyak dan setiap ujungnya menghasilkan bunga sehingga terlihat kompak. Warnanya juga bervariasi aneka pink, aneka ungu hingga varian kekuningan. Ada sebutan pink, blue, violet, lavender, purple yang menjadi materi persilangan buat pemulianya.
Melihat di jajaran pajangan pedagang kembang di desa Cihideung, Parompong, Bandung Barat wuih sangat cantik. Renda ungu maupun pink seolah membingkai kelopaknya. Sangat ingin memboyongnya, sayang kendaraan penuh dengan bawaan. Begitupun lihat di Taman begonia, tampil cantik dalam pergola pot.
Alamak ada Torenia di celana jean. Kreativitas celana jean dibuat pot tanaman dan hasilnya menginspirasi pengunjung.
Nah saat berkunjung ke kebun tempat teruna kebun praktikum juga disuguhi pemandangan torenia ditanam dengan cara digantung dipagar. Sebagian bijinya telah menua bahkan ada tanaman baru yang tumbuh dari biji, warna bunga tercampur karena berasal dari induk berbunga pink juga ada yang berwarna ungu lila tua. Warna ungu dan pink-nya tidak membingkai penuh, terlihat seperti blush on merona pada sepasang pipi. Halah imajinasi emak kebun saja.
Ditawari mau bawa dan tanam di rumah? Awalnya enggan karena si emak ini rada anti dengan tanaman semusim. Bukan anti beneran sih, hanya malas nggak mau repot, karena ciri khas tanaman semusim adalah tumbuh berbunga, berbiji lalu mati. So, kalau mau punya penerus tanamannya harus rajin menyemai panenan bijinya.
Aha akan diakali…. Tanam saja di pot. Usai dinikmati bunganya, biji dibiarkan menua dan kering. Sebagian akan terpelanting disekitarnya. Selang waktu akan menemukan ‘thukulan’ biji yang tumbuh jadi tanaman baru. Kita tinggal mencongkelnya dari kepungan rumput atau tumbuh di pot tetangga tanaman dan menanamnya jadi tanaman baru.
Sebenarnya tidak terlalu sulit. Mari kita lakukan dengan langkah yang lebih apik. Apabila kita mendapatkan tanamannya dari membeli bunga tentunya tanaman sudah ditumbuhkan di media tanam yang subur dan diformat rimbun percabangannya. Kita tinggal memelihara dengan penyiraman cukup dan sinar matahari cukup. Mari nikmati indahnya bunga.
[Eh torenia termasuk edible flower loh ya, meski saya belum tega menyantap si imut ini. Padahal kita juga suka menyantap bunga kan ya. Coba saja pecel kembang turi, oseng bunga pepaya, ca brokoli pun kol bunga hingga gudeg bunga pisang atau bunga kelapa alias manggar]
Saatnya menikmati kantong biji yang berwarna kehijauan di bekas bunga yang gugur. Kantong ini akan menua hingga berwarna coklat mengering. Saatnya memanen biji dan menyemaikan di persemaian.
Bisa menggunakan pot atau besek anyaman bambu bekas dengan keuntungan biji tidak membusuk saat penyiraman karena mudah tuntas sisa airnya. Persemaian dilakukan pada media gembur dan terlindung dari matahari langsung. Mengamati bibit bayi tanaman yang lembut tumbuh kemruyuk sangatlah senang.
Bila saatnya pindah bibit ditandai dengan ukuran yang lumayan besar, berdaun sekitar 4 lembar, mari siapkan media tanamnya. Kita ambil pot yang dikehendaki mau ditanam tunggal atau pit memanjang 60cm an ditanam 3 tanaman berjajar. Media kita campur tanah gembur dengan pupuk kandang atau kompos, bibit muda ditanam dan dianginkan tanpa sinar matahari langsung.
Tanaman yang sudah kuat dapat dilatih dengan penyinaran juga dipacu dengan pupuk NPK. Nah selang beberapa minggu sudah mulai belajar berbunga. Tidak terlalu sulit kan ya. Selamat bertanam Torenia.
dey said:
Nah iya, saya suka dengan warna warni bunga ini, tapi malas menanamnya karena bunga semusim. Sadar diri sebagai orang yang ngga telaten mengurus tanaman. Jadi cukup menikmati milik tetangga aja deh.
rynari said:
Yuup Jeng Dey, apalagi tetangga para penjual bunga Cihideung. Mari siapkan kamera…lalu tambahkan selarik kalimat puitis, jadilah kebun bunga ala Jeng Dey. Salam
Monda said:
si cantik Torenia…, di kebun bude Torenia bisa gampang tumbuh karena cuacanya hampir idem dengan di Parongpog ya…
sayang ya si cantik ini mau dimakan, bisa dibuat pecel juga ya
rynari said:
Aloo mbak, kebun budhe lebih panas dari Parongpong nan sejuk. Si Torenia beradaptasi dengan baik.
Betul mbak, mau dipecel koq sayang hehe.
Salam hijau
bersapedahan said:
memang kalau jenis tanaman semusim bikin ribet ya mba … mesti bener2 yang suka dan telaten … btw bunga Torenia yang warna wanri dan rapat begitu betul betul sangat menarik
salam
rynari said:
Nah yang bikin ribet bisa dikemas oleh pelaku bisnis tanaman hias Kang. Selalu sedia tanaman semusim yg siap pajang, kalau mulai jelek tampilannya peluang beli lagi hehe….
sunarno said:
bertanam dalam jean unik banget nih
rynari said:
Betul Pak Narno, kreativitas unik. Salam
masHP said:
Namanya keren, seperti nama perempuan. Torenia. Tapi tanaman ini gak punya jenis kelamin ya, bu Prih. Tidak seperti kelengkeng atau korma. 🙂
rynari said:
Aha nama cantik ya. Torenia memiliki polen (jantan) dan putik (betina) dalam satu bunga sehingga bisa beserbuk sendiri atau disilangkan hibrida.
Wah paham betul dg kelengkeng dan kurma ya. Salam
Ai said:
Indah sekali bunganya, warna-warni 😍😍😍😍
Terima kasih utk infonya Ibu Prih
rynari said:
Terima kasih mbak Ai sudah singgah di ‘kebun’ suka warna ini. Selamat terus berbagi karya ya.