Tag

, , , , ,

Punakawan dan Jadah Manten di Bangsal Kepatihan

Bangsal Kepatihan
penunjuk arahMenghadiri acara yang diselenggarakan di bangsal kepatihan menanamkan kesan tersendiri. Hiruk pikuknya jalan Malioboro seolah tersirep begitu kendaraan memasuki gerbang kantor gubernuran DIY. Meski dipandu penunjuk arah lengkap namun gagal mengakses karena kami rabun mendekati buta aksara jawa dan melihat kebingungan kami segera petugas membantu arah bahkan memandu kami ke papan pertemuan.

Bangsal Kepatihan

Bangsal Kepatihan

Pagar lengkung bercat hijau segar, halaman luas dengan deretan pohon sawo kecik menjadi penciri kantor punggawa keraton masa lalu yang tetap dilestarikan. Pendapa joglo menjadi pusat kegiatan di bangsal kepatihan. Kepatihan penanda tempat tinggal patih, tempat patih beserta punggawanya menyusun strategi memajukan rakyatnya mengingatkan akan kebesaran maha patih Gajahmada dari Majapahit. Meski juga tidak semua patih berorientasi kepada ketenteraman praja semisal patih Sengkuni dalam epos Mahabarata maupun pewayangan Jawa.
Kompleks kepatihan Ngayogyakarta menjadi pusat pemerintahan gubernuran DIY dan bangsal kepatihan yang baru saja rampung direnovasi, pendapa dengan ekpose atap dan saka guru yang sangat indah. Datang lebih awal menjadikan keuntungan karena lebih leluasa mengamati kemegahan dan keagungan pendapa sebelum acara dimulai.

Pendapa

Pendapa

Punakawan
Acara yang digelar di bangsal kepatihan yang kami ikuti adalah deklarasi Flipmas Indonesia dan Sri Sultan Hamengkubuwana X, Gubernur DIY yang nglenggahi sebagai penasihat Flipmas berkenan memberikan wejangan. Kharisma wibawa dan aura kesahajaan beliau sangat menonjol, aturan protokoler meski tertib tidak terasa sangat kaku, bahkan di akhir acara beliau berkenan menerima salam dari seluruh peserta dan memberikan kesempatan kepada pengambil gambar secara leluasa.

Sinuwun dan Punakawan
Uniknya backdrop yang dipasang di siti hinggil bergambarkan punakawan Semar, Petruk, Gareng dan Bagong. Punakawan konon berasal dari kata pana yang berarti paham dan kawan adalah teman. Punakawan yang sering diartikan sebagai abdi (batur) bermakna sebagai teman yang mampu memahami sehingga sering menjadi penasihat tidak resmi dari bendara/majikannya. Di tengah kelangkaan abdi yang berani memberikan nasihat secara wening jernih kepada bendara pemegang kekuasaan setiap pribadi terpanggil untuk menyuarakan suara kepunakawanan di lingkungannya masing-masing.

Jadah Manten
jadah mantenMenikmati hidangan kudapan saat ramah tamah menjumpai makanan yang dikemas dengan unik yang disebut dengan jadah manten. Bentuk dasarnya adalah semar mendem (lemper yang dibungkus dengan dadar) ditopping dengan areh/santan kanil/kepala santan, nah pembedanya adalah gapit/capit dari siratan bambu. Entah mengapa dinamai jadah manten.

Selamat belajar menjalankan peran punakawan sambil sesekali menikmati ‘jadah manten’ di ‘bangsal kepatihan’ yang dipercayakan kepada setiap sahabat.