Tag

, , , ,

Pesona Innsbruck si Cantik Sungai Inn

Pesona Innsbruck

Olala cantiknya….meski hanya jepretan hape dari bus saat memasuki kota Innsbruck di Austria. Terlihat bagaikan mangkuk berdinding pegunungan Alpen.  Apa yang bisa dinikmati saat singgah di Innsbruck?

Peta Kota Innsbruck

Begitu sopir bus menurunkan kami di dekat jembatan sungai Inn, karena bus tidak dapat parkir sembarangan di kota tua ini, pemandu tur segera memandu kami melewati golden roof menuju swarovski house. ‘Yook saatnya menikmati Innsbruck hingga jam sekian sudah belanja, makan siang dan pepotooan’ lagu wajib pemandu tur.

  1. Swarovski Innsbruck

Swarovski Innsbruck

Blink-blink serta merta menerpa penglihatan kami. Usai menikmati toilet gratis, sejenak memanjakan mata dengan aneka perhiasan swarovski yang menurut para sahabat nyata lebih murah dari harga di Jakarta.

Segera saya undur diri dari rumah permata ini. Kemana? Pastinya menuju golden roof yang fenomenal, menyusuri sebagian lorong kota tua, incip makanan lokal dan jangan lupa jembatan sungai Inn…

  1. The Golden Roof (Goldenes Dachl)

Innsbruck-golden roof-berlatar Alpen

Istana beratap emas sebagai simbol pernikahan Raja Maxmillian I, untuk sejarah saya pisahkan dari postingan ini ya. Tentunya sekarang sudah tanpa emas hanya atapnya tetap mencorong kuning. Dari sinilah yang dipertuan mengamati aktivitas rakyatnya yang ‘seba’ di alun-alun di hadapannya yang sekarang menjadi jalur ramai wisatawan. [senada ya dengan para raja di Tanah Air yang menerima rakyatnya ‘seba’ menghadap dari alun-alun hingga ke pendapa agung]. Pemandangan dari alun-alun kota tua (aldstat) ke atap emas berlatar pegunungan Alpen pada cuaca cerah tentunya mempesona. Lorong-lorong diapit bangunan menjulang yang berlantai stoneblock memperteguh nuansa kota tua.

Lorong stoneblock innsbruck

  1. Incip Wienerschnitzel

Incip Wienerschnitzel

Salah satu hal menarik dari perjalanan adalah incip makanan lokal. Makanan yang terkenal di Innsbruck adalah Wienerschnitzel, daging sapi muda goreng crispi dengan kentang goreng dan salad sayuran. Rasanya sangat pas dengan lidah Asia Tenggara, untuk memperkuat rasa mari nikmati apel struddle sebagai penutupnya hmm yummii. Kisah kecil menemukan makanan ini, saya membeli alas meja kecil dengan tulisan Wienerschnitzel dan menunjukkannya saat bertanya di mana bisa mencicip makanan ini. Binar bangga dari penjawabnya, yah inilah makanan lokal kebanggaan kami, senang sekali anda bersedia mencobanya. [serasa bertemu pelancong mancanegara yang menunjukkan foto atau tulisan ‘sega pecel atau gudeg’ dalam upaya incip kuliner Nusantara]

  1. Jembatan Sungai Inn (Innsbruck)

Sungai Inn berlatar pegunungan Alpen

Asal nama kota Innsbruck yang sering disebut ibukota negara Alpen dari sungai yang melintasinya yaitu sunggai Inn yang berhulu dari pegunungan Alen. Air sungai hampir berwarna hijau tosca dari kejauhan yang saat diamati terlihat sangat jernih. Rasanya hanya kami berempat dari rombongan yang kepengin nongkrongin jembatan Inn hingga kedinginan terguyur hujan salju di musim semi. [rasanya blog ini lagi demam sungai dari sungai Tiber di Roma, sungai Senjoyo di Salatiga hingga sungai Inn di Innsbruck]

Hujan salju di musim semi di jembatan Innsbruck

Si Cantik Jembatan Inn

Sungai Inn jernih bersih

Sungai Inn nan cantik

Menikmati sungai jernih bersih berlatar pegunungan yang berpayung es abadi, tepian sungai yang resik apik dan berpigura gedung tua terpelihara serasa membekukan waktu. Foto-foto ini peneguhnya. Kota tua cantik ini memiliki daya pikat alam dan sejarah yang luar biasa, apalagi bagi para sahabat penikmat film musik kolosal The Sound of Music yang mengambil setting Austria Timur.

singgah di Innsbruch

[Inilah persinggahan kami dari Venice (Italia Utara) menuju Zurich (Switzerland), sehari 3 negara, eh sebenarnya bisa 4 dengan salah satu negara kecil Liechtenstein di perbatasan Italia, Austria dan Switzerland namun pertimbangan kelelahan dan peraturan jam kerja sopir bus LDC 12 jam kerja 12 jam istirahat harus dipatuhi]