Tag
hujan salju di musim semi, incip Wienerschnitzel, Istana beratap emas, Pesona Innsbruck si Cantik Sungai Inn, The Golden Roof (Goldenes Dachl)
Pesona Innsbruck si Cantik Sungai Inn
Olala cantiknya….meski hanya jepretan hape dari bus saat memasuki kota Innsbruck di Austria. Terlihat bagaikan mangkuk berdinding pegunungan Alpen. Apa yang bisa dinikmati saat singgah di Innsbruck?
Begitu sopir bus menurunkan kami di dekat jembatan sungai Inn, karena bus tidak dapat parkir sembarangan di kota tua ini, pemandu tur segera memandu kami melewati golden roof menuju swarovski house. ‘Yook saatnya menikmati Innsbruck hingga jam sekian sudah belanja, makan siang dan pepotooan’ lagu wajib pemandu tur.
- Swarovski Innsbruck
Blink-blink serta merta menerpa penglihatan kami. Usai menikmati toilet gratis, sejenak memanjakan mata dengan aneka perhiasan swarovski yang menurut para sahabat nyata lebih murah dari harga di Jakarta.
Segera saya undur diri dari rumah permata ini. Kemana? Pastinya menuju golden roof yang fenomenal, menyusuri sebagian lorong kota tua, incip makanan lokal dan jangan lupa jembatan sungai Inn…
- The Golden Roof (Goldenes Dachl)
Istana beratap emas sebagai simbol pernikahan Raja Maxmillian I, untuk sejarah saya pisahkan dari postingan ini ya. Tentunya sekarang sudah tanpa emas hanya atapnya tetap mencorong kuning. Dari sinilah yang dipertuan mengamati aktivitas rakyatnya yang ‘seba’ di alun-alun di hadapannya yang sekarang menjadi jalur ramai wisatawan. [senada ya dengan para raja di Tanah Air yang menerima rakyatnya ‘seba’ menghadap dari alun-alun hingga ke pendapa agung]. Pemandangan dari alun-alun kota tua (aldstat) ke atap emas berlatar pegunungan Alpen pada cuaca cerah tentunya mempesona. Lorong-lorong diapit bangunan menjulang yang berlantai stoneblock memperteguh nuansa kota tua.
- Incip Wienerschnitzel
Salah satu hal menarik dari perjalanan adalah incip makanan lokal. Makanan yang terkenal di Innsbruck adalah Wienerschnitzel, daging sapi muda goreng crispi dengan kentang goreng dan salad sayuran. Rasanya sangat pas dengan lidah Asia Tenggara, untuk memperkuat rasa mari nikmati apel struddle sebagai penutupnya hmm yummii. Kisah kecil menemukan makanan ini, saya membeli alas meja kecil dengan tulisan Wienerschnitzel dan menunjukkannya saat bertanya di mana bisa mencicip makanan ini. Binar bangga dari penjawabnya, yah inilah makanan lokal kebanggaan kami, senang sekali anda bersedia mencobanya. [serasa bertemu pelancong mancanegara yang menunjukkan foto atau tulisan ‘sega pecel atau gudeg’ dalam upaya incip kuliner Nusantara]
- Jembatan Sungai Inn (Innsbruck)
Asal nama kota Innsbruck yang sering disebut ibukota negara Alpen dari sungai yang melintasinya yaitu sunggai Inn yang berhulu dari pegunungan Alen. Air sungai hampir berwarna hijau tosca dari kejauhan yang saat diamati terlihat sangat jernih. Rasanya hanya kami berempat dari rombongan yang kepengin nongkrongin jembatan Inn hingga kedinginan terguyur hujan salju di musim semi. [rasanya blog ini lagi demam sungai dari sungai Tiber di Roma, sungai Senjoyo di Salatiga hingga sungai Inn di Innsbruck]
Menikmati sungai jernih bersih berlatar pegunungan yang berpayung es abadi, tepian sungai yang resik apik dan berpigura gedung tua terpelihara serasa membekukan waktu. Foto-foto ini peneguhnya. Kota tua cantik ini memiliki daya pikat alam dan sejarah yang luar biasa, apalagi bagi para sahabat penikmat film musik kolosal The Sound of Music yang mengambil setting Austria Timur.
[Inilah persinggahan kami dari Venice (Italia Utara) menuju Zurich (Switzerland), sehari 3 negara, eh sebenarnya bisa 4 dengan salah satu negara kecil Liechtenstein di perbatasan Italia, Austria dan Switzerland namun pertimbangan kelelahan dan peraturan jam kerja sopir bus LDC 12 jam kerja 12 jam istirahat harus dipatuhi]
bersapedahan said:
banyak sekali tempat yang indah dan menarik disana … apalagi tempatnya bersih2 .. jadi sangat mempesona,
btw .. swarovski disana lebih murah ya
rynari said:
hehe tentang harga saya nggak ngeh lah belum pernah beli jee..hanya menurut teman yang belanja relatif lebih murah
Dengan pengelolaan yang baik wilayah jelajah eh gowes juga sangat layak kemas wisata ya.
chris13jkt said:
Wiennerschnitzel sama apple struddle-nya bikin ngiler, Bu.
Pasti rasanya beda kalau makan di tempat aslinya ya …
rynari said:
Walah sama rasa ya Pak beda tempat saja hehe…
Puputs said:
Astaga tempatnya instagramable banget, sekali kesana bisa penuh langsung instagram kita
rynari said:
hehe begitu ya Puput. Seputar tempat tinggal kita juga instgramable banget loh… terima kasih sudah mampir di sini..
Monda said:
cantiknya Innsbruck..
ah terbayang kastil keluarga von Trapp, di kota inikah mbak shootingnya?
mbak udah ngerasain saljuuu .. kejutan mengesankan
rynari said:
Kastil kelg Von Trapp di Austria Timur mbak, kami tidak ke sana hiks…
Hehe orang tropis pengin merasakan salju, sahabat negara 4 musim pengin mandi matahari tropis…
winnymarlina said:
ya ampun kak Innsbruck kece sekaliii kenapa aku gk ksana ya dulu
rynari said:
loh kirain Winny ngubek-ubek Innsbruck juga..
winnymarlina said:
gk kak aku malah gk tw kalau tahu aku kesana
rynari said:
Disisakan Win untuk kunjungan berikutnya. Siap menunggu buku karya Winny…sebulan berkelana di Eropa. Salam hangat
Emaknya Benjamin br. Silaen said:
Aku suka lihat bangunan2 Stonebloknya apalagi ada yang warnawarninya jd keliatan beda dg kota tua lainnya. Klo cuaca memang aneh bu, spt belakagan ini seminggu musim panas eh balik ke musim semi lagi alias hujan melulu.
rynari said:
Eropa jualan kota tua dengan sukses ya Jeng..
Terasa ketidakpastian musim ya la hujan di saat musim panas tentunya mempengaruhi penyerbukan bunga di kebun teras Jeng Nella.
mysukmana said:
bener bener swiss army..pegunungan alpen dan kotanya cukup bersih sekali..air sungainya pasti adem..
rynari said:
Yup pagar pegunungan yg membentengi kota ya. Air dari pegunungan es di musim semi hiks masih terasa dingin. Air mengalir sampai jauh….
ardiantoyugo said:
bikin pengen… kota yang pinggirnya pegunungan Alpen…
pengen ke tetangganya, Swiss… 🙄
rynari said:
Bermula dari pengin koq Mas, pada saat yang tepat nyampai di swiss. Terima kasih selalu membaca coretan kebun ini. salam hangat
ardiantoyugo said:
Amiin… Semoga… 😀