Tag
danau agathis UI, danau Kenanga UI, danau mahoni UI, hutan kota UI, kampus UI Depok, tour de campus UI
Tour de Campus: Merajut Nostalgia di Kampus Kuning
Saat tilik anak, ditawari mau diantar kemana? Saya memilih ke kampus UI Depok. Merajut nostalgia kunjungan lampau saat mbarep yang baru berusia beberapa bulan harus ditinggal tugas sejenak, emaknya berkesempatan mencicip suasana gedung rektorat yang masih baru nan megah. Kini giliran diantar mbarep berdua menikmati UI kembali. Macetnya jalan menuju kampus pun rinai hujan tak menghalangi semangat merajut nostalgia.
Memasuki kompleks UI disambut boulevard dengan barisan palem raja, mengingatkan suasana ‘UI’ yang lain di kota Malang, alias Universitas Ijen (Jl Ijen) dengan deretan palem raja yang khas. Kebiasaan menunda mencicip hidangan utama dengan ‘ngrikiti’ penyertanya, kamipun memutari kampus sejenak dengan fokus situ atau danau yang berfungsi sebagai resapan. Menyusuri danau Agathis, menghirup udara segar hembusan tumbuhan lebat yang membentuk lansekap hutan kota. Dari kejauhan terlihat jembatan Teksas yang melintas Danau Mahoni, hujan menderas menyimpan harap lain kali lebih mendekat ke danau Mahoni.
Melintas di pinggiran hutan kota UI yang memiliki sebutan Mahkota Hijau UI dengan tiga ekosistem utama yaitu vegetasi Wales Barat, Wales Timur serta tumbuhan asli Jakarta, mengundang minat semoga lain kali bisa menapakinya. Hutan kota yang ramah terbuka untuk kegiatan bersepeda melintasnya, hutan UI bike park.
Untuk mengakses kampus yang sungguh luas tersedia bus kampus kuning cantik nyaman yang ngetop dengan sebutan biskun dengan tema using public transportation to reduce air pollution. [Bibir tersenyum saat melewati tempat parkir mobil kuning merenta yang kini tak beroperasi digantikan generasi penerusnya. Wujudnya mirip dengan ‘bus roti’ bus kampus zaman kami di kampus hijau]
Saatnya menikmati bagian yang sangat ingin saya tuju yaitu area gedung rektorat, danau Kenanga serta gedung perpustakaan (the crystal of knowledge) meski hanya menikmatinya dari luar. [Sungguh bersyukur semesta mendukung niat kami, sesaat hujan mereda dan kembali menderas saat kami meninggalkan plaza seputar danau] Kembali menatap megahnya gedung administrasi universitas….menyusuri pinggirnya ke arah science park.
Danau Kenanga, mengingatkan saya kepada tanaman bunga kenanga (Cananga odorata). Filosofi Jawa mengajarkan penempatan tumbuhan kenanga di depan rumah, kena-nga sebagai penolak bala ataupun pemikat rezeki. Apabila danau kenanga disematkan di kawasan depan dan pusat kegiatan kampus yaitu gedung rektorat, balairung maupun perpustakaan adakah juga menyerap falsafah ‘kenanga’? yang jelas keberadaan danau ini menambah keelokan kampus UI, kesejukan, kesatuan ekologis yang tertata.
Perpustakaan UI, gedungnya cakep sekali….. seperti tertanam dalam tanah….penasaran tata ruang di dalamnya. Sungguh amat beruntung teruna ‘jakun’ (jaket kuning) dengan fasilitas semegah ini. Bila terasa capai, di pinggir danau Kenanga juga tersedia warung kopi *SB*….
Bagi sahabat yang kehabisan ide menikmati keelokan alam, mari sesekali tour de campus dan kampus UI Depok salah satu pilihan yang sangat pantas dijajal. [terima kasih RyNi untuk kebersamaan merajut nostalgia, pun kiriman foto yang sebagian disajikan di postingan ini]
Ilham said:
danau kenanga sepertinya menjadi tempat favorit
rynari said:
yup tempat pepotoan
bersapedahan said:
banyak spot yang asyikk … tapi area danau kenanga menjadi tempat favorit, mungkin karena berasa lebih blong dan bersih 🙂
rynari said:
perpaduan danau bersih, taman dan bangunan unik jadi daya pikat ya.
chris13jkt said:
Udah lama juga nggak ke UI. Itupun belum sempat jalan-jalan berkeliling di sana
rynari said:
Banyak sudut menarik untuk picture and note loh Pak
Monda said:
belum berkesempatan juga jalan2 di Hutan Kota UI mbak..
baru sekedar menikmati kehijauan matoa di sepanjang boulevard
rynari said:
Menunggu kisah kunjungan mbak ke hutan UI nanti, pengelolaan lingkungan kampus UI nyaman indah.
Lidya said:
kampus kita tetanggan ya bun 🙂
rynari said:
Hallo Jeng Lia, tetanggaan kami di kota hujan. Salam
cumilebay.com said:
Dah lama banget ngak denger bahasa “TILIK” jadi inget kampung gresik
rynari said:
Mari ’tilik’ kota Gresik yang apik resik ya Mas.
alrisblog said:
Saya baru dua kali kesana, ke fakultas teknik laboratorium sipil.
Adanya beberapa danau mendinginkan kampus ini, 🙂
prih said:
Iyo Uda, nah itu dia terpikat dg jembatan Teksas danau Mahoni dekat teknik.
mechtadeera said:
Ah..saya blm berkesempatan jln2 di Kampus Kuning, Saudara Tua Kampus Hijau kita..hehe.. Maturnuwun sightseeing-nya, Bu Prih.. 🙂
prih said:
Benar Jeng, saudara tua dari kampus hijau. Kangen dengan kapuk di taman koleksi ya.
alrisblog said:
Ketika saya ikut kursus bahasa Jepang tahun 1999 di pusat bahasa IPB yang di belakang masjid kampus gunung gede saya masih menemukan pohon kapuk besar dua batang, 🙂
prih said:
Suasana kampus Gunung Gede masih cukup asri yo Uda. Gunung Gede dengan Bantarjati yang semakin padat perumahan.
Salam
Allisa Yustica Krones said:
Wah, ternyata bu Prih satu almamater dengan suami saya 😀
Katanya paling beruntung nikah sama anak UI,karena dalam hatinya hanya ada U and I…hahahaha
prih said:
Ooh bukan Jeng Lis, dari kampus hijau adiknya. Aha U and I selamanya…
Emaknya Benjamin br. Silaen said:
Sudah bertahun-tahun deh bu jalan ke UI memang macet ya hehe .. dulu saya selalu naik kereta klo mau kuliah. Dalam kereta juga tersiksa klo pas penuk sesak gak dapat duduk pula, atau dapat duduk tp susah mau keluar sangking penuhnya kereta hehe.. ah nostalgia penuh kenangan jaman kuliah dulu deh 😆 .
prih said:
Universitas dengan banyak stasiun ya Jeng Nella. Masa belajar penuh kenangan ya.