Denting Lonceng Senja
Haloo sahabat pembaca kebun Rynari yang budiman, apa khabar? Kiranya selalu sukacita dan sehat ya. Terima kasih loh bersedia singgah di kebun, meski simbok penjaga alpa menyuguhkan artikel terbaru.
Sudah lumayan lama tidak menulis, suguhan apa ya sebagai penyambut tetamu? Bagaimana kalau denting lonceng senja…. Hups ini bukan puisi atau fiksi, simbok angkat tangan untuk urusan sastra.
Ini tentang kembang di pojokan kebun. Namanya Sunset Bells, ada yang menyebut Terompet Matahari Terbenam, juga sebutan Lonceng Senja. Suka dengan nuansa lonceng senja, yook lihat tampilannya.
Menarik perhatian, tampil atraktif mencolok di keteduhan di bawah rumpun melati. Daunnya berbentuk bujur lanset dengan warna kemilau tembaga. Pantas sering disebut juga dengan Bunga Tembaga alias copper leaf.
Bunga yang berada di pusat atau puncak tanaman berwarna komposisi matahari hendak terbenam di senja hari. Kilau kuning keemasan berpadu dengan jingga merona menyala. Mahkota (corolla) kuning berbentuk seperti lonceng mungil, duduk di atas dasar sepal berwarna jingga. Bahkan hingga bunga lonceng gugur si dasar jingga tetap merona.
Terlihat serabut halus di bagian atas mahkota kuning. Dududuh seperti berkas sinar senja saat matahari terbenam nih. Perspektif lain menangkap rona lampu hias dekorasi di atas tumpukan daun tembaga yang tebal berbulu halus.
Oh ya Lonceng Senja ini memiliki nama ilmiah Chrysothemis pulchella. Memiliki sebutan lain si Flamingo Hitam. Meski di tempat simbok cukup berteduh di pojokan kebun, mari coba dandani dengan penempatan di pot menjadi penghias teras ataupun ruang dalam.
Bagaimana kalau ditanam di tempat dengan sinar terbuka penuh? Amatan selintas menunjukkan daun lebih sempit dan warna dominan hijau. Rumpun beranak pinak sehingga banyak kuntum bunga. Begitupun apabila terlalu teduh, daun melebat namun bunga irit kuntum. Seni berkebun yang sedang-sedang saja…
Seingat saya puluhan tahun lalu, saya membawa seuprit tanaman ini dari halaman Ibu. Menanamnya di pojokan tanpa pemeliharaan khusus. Tangan terampil Mbak Im, ART di rumah memencarkannya menjadi beberapa tanaman. Ada kalanya seolah menghilang dari kebun terutama pada musim kemarau. Eh saat lain muncul merimbun di musim penghujan.
Olah tangan gerak badan membiakkan Lonceng Senja, menghasilkan keringat. Merintang waktu di kala suntuk atau pereda bosan di tengah kegiatan yangmenumpuk. Badan sehat, ceriapun mengiringi.
Menatap sosok Lonceng Senja, menghadirkan ilusi. Kemampuan adaptasi yang luar biasa. Senja tidak hanya peristiwa alam kosmik belaka.Keindahan senja yang membiaskan sukacita semangat. Layaknya denting lonceng menghadirkan pengharapan, keteduhan dalam puja bakti.
Salam denting Lonceng Senja.
Catatan: menata artikel sambil belajar fitur di wordpress, hehe sambil sesekali nengok menggunakan model klasik sebelumnya. Ternyata untuk berubah memerlukan pasrah dengan perubahan teknologi.
Bunganya cantik 😍😍😍
Yuup mbak Ai. Terima kasih sudah singgah. Salam sehat.
Sama-sama, Ibu Prih.
Salam sehat, Bu 😊
pas sama namanya lonceng senja, tjantik kuning jingga,,,,menarik
lonceng berdentang
kala senja menjelang
teriring langit jingga menyambut malam dan prajuritnya
hahah ngaco ya bu pri tulisan asal, uda ga bisa nulis gini lagi 😦
Beneran kangen puisi karya Jeng Wiend, juga cerita-cerita serunya.
Saya juga sudah jarang menulis, kadang sebulanan baru setor artikel, malah kadang lebih lama lagi hehe.
Lonceng senja, nama bunganya puitis
Diracik buat Teh Dey penyuka puisi
agak mirip dengan jenis begonia ya oma.. jingga senjanya memukau.. 🧡
Iyoo Bundo, kombinasi kuning jingga menyala hehe. Salam rinai hujan dari kaki Merbabu, wat anak bujang Kotagede