Celosia Jengger Ayam Ceria
“Wah, ada kebun bunga baru. Ibu mau pinarak?” Tawar empunya rental mobil yang mengantarkan saya ke Yogya, sowan Ibu, seraya menepikan mobilnya. Enaknya kalau pengelola rental tahu kebiasaan langganan.
Tegalsari Park, demikian penanda yang dipasang. Berada di jalur Jatinom-Klaten, tepatnya sekitar Ngupit yang hampir mendekati Kota Klaten. Pajangan utama adalah hamparan Celosia alias bunga jengger ayam tentunya dengan sudut dan titik yang bagus untuk pepotoan.
Maraknya bisnis agrowisata dadakan yang memanjakan keinginan pemburu unggah foto di sosmed yang tiada habisnya. Seorang bapak sepuh sedang mencangkul mendandani petakan bunga. Beberapa pemuda memasang ornamen jembatan bambu hingga panggung bambu untuk spot foto. Tak lupa dipasang toilet portable di tepian hamparan kebun.
Pak Bagong, demikian beliau memperkenalkan diri. Keseharian saya petugas keamanan dan ini kongsian menyewa lahan mengadu peruntungan bisnis agrowisata. Agar keinginan pengunjung memetik bunga di hamparan tak terwujud, ini kami sediakan aneka kondisi kembang Celosia dari ukuran muda hingga mekar penuh untuk dibeli.
Ya beliau mengintegrasikan bisnis jual tanaman hias dengan ragam yang lebih banyak dari hamparan lahan Celosia untuk pepotoan. Memasuki gerbang selamat datang atau sugeng rawuh, pengunjung diperbolehkan pinjam caping, properti foto sekalian pelindung panas. Tersedia kotak untuk memasukkan kontribusi masuk @3K.
Varian Celosia yang terhampar adalah pucuk runcing berwarna merah jingga dan kuning keemasan. Berpadu dengan Celosia kipas merah keunguan. Hamparan bunga bola kancing ungu alias Gomphrena dan buah menguning mempercantik warna.
“Ini baru beberapa hari, Ibu” terang pengelola. Nantinya kami akan menggarap tepian sungai untuk memperindah kawasan.
Selalu dan selalu berharap upaya bisnis tanaman hias sekaligus park dadakan begini dapat berkelanjutan. Bisnis tempat pepotoan seolah magnet menggiurkan bagi peminatnya. Padahal nasib keberlanjutannya sangat tergantung pada promosi pengunggah foto yang notabene bosanan. Selalu mencari lokasi baru. Sangat diperlukan pemeliharaan dan inovasi yang selalu baru agar tetap memikat pengunjung.
Terlalu sering menemukan tempat eks pepotoan yang akhirnya mangkrak. Boro-boro mendapat untung, pengelolanya mengatakan modalnya belum kembali. Papan dengan tulisan unik kekinian yang dekat dengan usir galau bergeletakan, panggung bambu merana. Lahan petani setengah rusak. Selalu miris, para pemburu foto baru dan tempat baru sudah mencari lokasi lain.
Yup, mugi lestari ya Pak Bagong. Tegalsari Park dengan tampilan ceria celosia saat ini Oktober 2018. Sejumlah polibag celosia warna/i, lavender ungu dan ekor tupai diangkut ke pekarangan emak kebun. Mari yang melewati dan berencana menyisir jalur Boyolali-Klaten mampir di Tegalsari Park, Ngupit.
betul mba .. banyak bisnis yang seperti ni yang mangkrak … ga bisa berkelanjutan … selain dari persaingan juga konsumen yang bosenan.
Memang butuh konsep yang kuat dan unik serta terus berkreatifitas supaya bisa berkelanjutan .. ya mudah2 bisnis pak Bagong ini bisa terus maju dan sukses .. aamiin
salam
Amin, terima kasih tuk doanya bagi Pak Bagong dan pelaku wisata sejenis. Peluang yang selalu dibarengi tantangan dan kreativitas agar berlanjut. Salam wisata
iya bener mbak.., para penikmat pepotoan selalu pengen cari yang baru….
mungkin harus sering diganti2 tema sebuah tempat, supaya pengunjung mau balik lagi
Ya Mbak, ganti tema secara berkala dan ada semacam grand design agar berkelanjutan ya. Mempertemukan keinginan penikmat dan penyedia jasa. Salam
Pengelola taman zaman now harus rajin ganti tema demi pengunjung kekinian.. padahal oma dan makwo monda senangnya yg bertema klasik walaupun bunganya itu itu lagi.. makwo monda liat bunga liar pinggir jalan aja udah happy banget 😆
Haha….diingatkan tuk nyadar beda generasi ya eMak LJ.
Buat yg old asal teduh bisa ngariung sudah cukup.
Apalagi buat duo eMak gigi penyuka makro ada bunga rumput, kupu tambah asiik. Eh tambah syarat juga nyaman aman buat si buyung Saga menelasak alam.
Kangeennn euy….
Banyak juga jenis warna bunga jengger ayamnya, bu.
Semoga bisnisnya pak Bagong terus berkembang.
Aloo Uni. Mengamini doa Uni tuk bisnis Pak Bagong. Warna/i si jengger ayam nih. Salam