Tag
Antara Rawa Pulo dan Rawa Kalong, kawasan seribu rawa, konservasi situ rawa kalong, konservasi situ rawa pulo
Tur de Situ, Antara Rawa Pulo dan Rawa Kalong
Sementara para sahabat heboh berburu tiket mudik, emak kebun mengambil arah sebaliknya. Mudik alias tilik anak-anak. Sekalian menjajal bandara A. Yani yang baru. Lah ternyata keberangkatan saya barengan dengan acara peresmian. Ngalamat terjadi delay nih rute Semarang – Halim P Kusuma.
Udara Juni yang panas dan bayangan kemacetan jalanan ke luar kota, membuat kami mager di rumah saja. Berkutat Halim, Cimanggis, Tapos, Jatisampurna pinggiran Bekasi. Cari tempat blusukan lain yook..
Sebagai emak kebun yang bersusuh di rumpun glagah tepian rawa Pening pastilah suka dengan udara dan aura rawa ataupun situ/setu. Menjajal situ cantik di kampus kuning, semisal danau Agathis, danau Kenanga pernah. Blusukan Rawa Jemblung alias danau Situ Baru di Buperta sudah dijajal pada kunjungan akhir Maret lalu.
Sepasang Situ Rawa Pulo
Berbekal peta, mengajak para bocah gede ke Situ Rawa Pulo. Terdiri dari sepasang situ yang secara administratif termasuk wilayah Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Menyusuri Jalan Leuwinanggung yang super padat, memasuki pintu gerbang perumahan Grand Citra dengan penanda bola-bola raksasanya. Secara estetika keindahan situ ini terawat apik. Malahan dijadikan daya pikat pemasaran dengan penamaan kluster Lakewood. Situ terlindung dengan sempadan hijau berpohon rindang dan berpagar transparan.
Terlihat gazebo cantik di arah tepian situ. Weladalah…penjaga keamanan bergerak mendekati. Ya sudah hanya klik ambil foto saja, penanda wilayah privat. Meski terlihat celah kecil diantara pagar, kami tak jadi berhenti, hanya memutari situ saja. Lumayan melihat penanda aktivitas penanaman pohon pada event Hari Air Dunia XXVI 2018 di kawasan Situ Rawa Pulo. Memutari kawasan perumahan tak menemukan pasangan rawa situ Pulo dan keburu para bocah bosan.
Esoknya berbekal aplikasi si emak nekad naik go car menelisik pasangan Situ. Drivernya mengatakan, saya orang Ciputat nih Ibu sehingga tidak kenal daerah sini. Tenang Pak…mari kembali selusuri Jalan Leuwinanggung yang pagi itu sungguh sepi lancar sangat kontras dibanding kemarin sore. Yuup penanda semesta mendukung pencarian Situ.
Masuk ke jalan Pulo ya Pak, yah benar yang di depan itu, arahan dengan yakin diberikan [tetap…sambil lirik bantuan google map] Tak terlalu jauh terlihat si Situ dengan penanda dan aktivitasnya. Tarik nafas dulu…weleh koq kecil banget ya.. apalagi dibandingkan dengan Rawa Pening.
Beberapa bocah bermain di tepian Situ. Start dari warung nasi Pindau (Pinggir Danau), saya incip menyusur tepian situ yang diberi paving block, jalur jalan santau, sepedaan maupun motor. Hanya incip beberapa tapak di sisi kiri maupun kanan.
Sisi danau di tepian jalan sedikit berhias dengan taman kecil, asyiik loh yang mau pepotoan berlatar belakang situ Rawa Pulo.
Situ Rawa Pulo di tengah pemukiman ini, berbagi air dengan penduduk sekitar. Terlihat beberapa penduduk mengalirkan air yang dipompa ke areal pemancingan. Ada juga limpahan air alami ke empang di pekarangan penduduk. Dalam kebersahajaannya Situ Rawa Pulo berbagi berkat dengan penduduk lokal.
Menuju Rawa Kalong
Khawatir emaknya kabur sendirian berburu situ, beberapa hari kemudian Mas Ragil memboncengkan emaknya menuju Rawa Kalong. Hayook selusuri Jl Pekapuran dengan bantuan mbah Google. Menelusuri gang, merunduk di bawah jembatan jalan layang, melipir tembok tinggi pelindung Rawa Kalong. Inilah jalur pintas kami, pulangnya mengikuti jalur yang lebih besar meski memutar.
Rawa Kalong berada di Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Bertanya arah, ngobrol singkat dengan pemilik warung di tepian rawa, menghadirkan kehangatan tersendiri. Kenapa koq disebut Rawa Kalong? Konon begitu banyak kelelawar alias kalong yang duluuu tinggal di pepohonan di pematang rawa, meski kini tak lagi banyak pepohonan.
Posisi Rawa Kalong ini unik menarik. Terhimpit diantara kepungan wilayah industri dan pemukiman. Semua sektor ingin memanfaatkan potensi Rawa. Terlupa bahwa daya dukung rawa punya kapasitas tertentu. Hingga beberapa waktu lalu media masa memberitakan tentang tingkat cemaran perairan dan dampaknya bagi kualitas ikan rawa.
Seandainya, lintas sektor saling bekerjasama melakukan penertiban dan pembinaan eh pendampingan. Penanganan limbah industri maupun rumah tangga, pemeliharaan ikan di karamba hingga peningkatan peran wanita dalam pengolahan produk ikan. Penataan lingkungan cantik sehingga jadi destinasi wisata, minimal bagi penghuni sekitar Rawa Kalong. Betapa Rawa Kalong jadi bagian berkat.
Secara makro situ yang ‘tercecer dengan tebaran cantik’ di kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) kawasan seribu rawa adalah arsitektura agung penataan air alami. Bagaimana situ menjadi bagian koreografi tarian air dan pengendali banjir silakan tengok sajian ‘Jabodetabek kawasan seribu rawa, riwayatmu kini’ di kompasiana ya.
Yuup ini seuprit cerita tur de Situ. Salam suka Situ dari sini….
kutukamus said:
Hebat Bu Prih, ekspedisinya. Pemerhati sejati. 🍸 Saya suka heran, kenapa kita ini kalau untuk kepentingan bersama yang berjangka agak panjang sedikit saja kok sepertinya susaaah gitu ya..?? Eh tapi saya sendiri belum pernah kontribusi apa-apa soal lingkungan ding..
rynari said:
Halah…halah…bukan pemerhati nih Mas KuKa. Baru jelalatan dan rada usil saja.
Betul sekali Mas, efek jangka singkat yang kita dahulukan.
Idem dito Mas, saya juga babar blas belum berkontribusi.
Makin cintah dengan Rawa Pening hehe..
bersapedahan said:
situ di jabodetabek sebenarnya banyak ya mba … tapi kabarnya sudah ada beberapa yang “hilang” dan banyak yang mengusut … situ Rawa Pulo lebih tertata .. enak untuk bersantai
rynari said:
Sumuhun Kang…wilayah gowes ya. Tata air alami yg khas Situ. Salam
L J said:
wih, detilnya oma menyigi situ di kawasan seribu rawa.. menyigi lingkungan sekitar bikin kita makin betah bersarang di tempat itu ya oma. tak kenal maka tak sayang.
rynari said:
Hi Saga… isi kegiatan senggang…lah mau kontak Makwo di suasana lebaran pasti silaturahmi kerabat…
Blusukan situ saja.
Peluk oma wat Saga dan eMak cantik.
monda said:
Mak wo bertahan di dusun sini aja bu de selama lebaran he.. he,,, memulihkan stamina
sekitar cibubur ada beberapa situ lagi bu de, kapan2 bisa dimampiri
rynari said:
Betul mbak…libur memulihkan stamina.
Yuup lain kali kita blusukan situ atau ke jeram Parigi dekat rumah Makwo Saga
Winny Marlina said:
Cakep-cakep ya Kak Situnya, terus dekat-dekatan lagi
rynari said:
Iya Win..telisik seputar rumah ternyata menarik yaak. Salam
Winny Marlina said:
Betul Kak justru ada kebanggan tersendiri heheh
alrisblog said:
Harusnya situ jadi ruang terbuka hijau murah meriah buat kawulo, itu kalau sang pamong berhati berpihak ke rakyat. Tapi sekarang buat rakyatpun harus berhitung, weleh…
Sedih, ya, liat keadaan situ yang seharusnya jadi penjaga kelestarian air. Apalagi yang di Cimanggis itu, sayapun ragu untuk makan ikan keramba itu.
rynari said:
Melihat bentang alam secara luas trus menelisik detailnya sungguh menarik yo Uda. Gerakan konservasi situ dikerahkan. Semoga RTH tercukupi. Salam hijau