Tag
Basilika Santo Petrus, kawasan basilika St Petrus - situs warisan dunia UNESCO, negara kota Vatikan, Negara Paling Mungil di Dunia, Pieta Michelangelo, situs warisan dunia UNESCO
Berkunjung ke Negara Paling Mungil di Dunia
Saat seseorang mengatakan sanggup jalan kaki mengelilingi suatu negara kurang dari 1 jam, bagaimana tanggapan sahabat? Sangat mungkin, mari kita simak negara paling mungil di dunia Ini. Yuup benar inilah Negara Kota Vatikan dengan luas 44 ha atau 0,44 km2, sebagai pembanding luas Kebun Raya Bogor (KRB) adalah 87 ha, jadi luas negara mungil ini separuh luas KRB. Negara Kota Vatikan ini tak jauh dari sungai Tiber, dikelilingi oleh negara Italia yang dipisahkan dengan tembok kota sepanjang 3,2 km.
Negara mungil ini sangat padat pengunjung, menurut berita 10 juta turis per tahun alias hampir 30000 pengunjung per hari. Salah satu tempat kunjungan yang pouler adalah Basillica St. Peter yang termasuk situs warisan dunia UNESCO, satu situs mencakup seluruh dunia. Lah nyempil diantara puluhan ribu orang, saya ikut berdesakan berkunjung tepat di hari Paskah 2017 lalu. Ingin berbagi secuil cerita dan gambar untuk sahabat pembaca kebun rynari. Hanya cerita ringan saja.
Menara obelisk tinggi menjulang di depan gedung gereja. Obelisk kuna berbentuk monolit atau batu tunggal, sedangkan obelisk kini berupa bangunan tinggi ramping dengan puncak piramida, obelisk di Basilika St Petrus ditandai dengan puncak salib.
Setelah mengikuti antrian yang mengular (meski kata pemandu lokal ini antrian relatif singkat) untuk pemeriksaan keamanan kami berbaris memasuki lingkungan gereja. Kunjungan tanpa pendamping rohaniawan sehingga melewatkan penjelasan mendalam tentang religiusnya.
Basilika sekaligus sebagai tempat kediaman Sri Paus tentunya mendapat pengawalan yang ketat. Swiss guardian sang penjaga sedang bertugas menjadi perhatian pengunjung.
Basilika Santo Petrus merupakan gereja terbesar di dunia dengan panjang 193 m, tinggi 132 m memiliki kapasitas lebih dari 60 000. Bangunan awal di tahun 326 atas inisiatif Kaisar Konstantin I. Bangunan yang runtuh dipugar mulai tahun 1506 dan kelar seabad lebih kemudian pada tahun 1626. 12 rasul mengapit Yesus yang memanggul salib terlihat menaungi bangunan utama. Secara berkala sang Sri Paus akan menyampaikan pidato maupun memberkati umat yang beribadah dari balkon tengah.
Bangunan gereja berkubah menjadi pusatnya, diapit oleh sepasang gedung melengkung berpilar kokoh dengan patung para suci berjajar di bagian atap. kawasan ini merangkul semacam alun-alun maha luas untuk umat beribadah. Pernah melihat apiknya layout bangunan terlihat dari arah kubah,bahkan foto landsekapnya.
Memasuki bangunan gereja, mata langsung terbelalak dengan sajian relief rumpil di bagian dinding maupun plafon. Altar utama yang didirikan diatas makam Santo Petrus sang petra batu karang yang teguh. Bagi pengagum keindahan arsitektura bangunan, Basilika St Petrus ini maha karya yang tak habis mengalirkan inspirasi.
Bergerak ke arah kanan dari pintu masuk menuju bagian yang sangat terkenal. Pieta karya Michelangelo yang dikerjakan saat beliau berusia sepuh 72 tahun. Karena pernah dirusak pengunjung kini pieta dilindungi dengan kaca anti peluru. Maju lagi ke tempat pengunjung yang memerlukan mendapat kesempatan berdoa. Ruang yang relatif tenang diantara padatnya pengunjung.
Padatnya pengunjung di seputar altar utama dan singkatnya waktu kunjungan, membuat saya segera keluar menuju patung Santo Petrus di halaman, tempat berkumpul sesuai kesepakatan kami. Berarak menapaki jalanan berbatu menuju parkiran bus. Usai sudah kunjungan singkat di negeri mungil ini.
D I J A said:
baguuuusnyaaaa
aku pasti melongo kalo ada di situ
rynari said:
Semelongo saya saat membaca wisata Turki mama Tante Elsa loh Dija
chris13jkt said:
Aku masih belum kelakon sampai sini nih Bu. Tapi udah lumayan terobati keinginannya dengan melihat foto-foto Bu Prih di postingan kali ini
rynari said:
Semua indah pada saatNya ya Pak. Saya juga belum kelakon menikmati keelokan Sumba, sementara bersukaria dengan foto2 dan kisah perjalanan Pak Krish. Salam