Tag
Aura Seroja Danau Kasumigaura, Bunga nasional India, bunga nasional Vietnam, bunga seroja, Nelumbo nucifera, penganan biji seroja, rengkong lotus, wisata Tsuichiura
Aura Seroja Danau Kasumigaura
Saat beberes file saya menemukan beberapa lembar foto, semula terasa biasa saja baru kemudian mengungkit cerita kunjungan singkatnya inilah Aura Seroja Danau Kasumigaura. Belasan tahun lalu saat kunjungan ke Ami machi kota kecil di Prefektur Ibaraki, Sensei menawari kami kunjungan wisata ke daerah sekitar. Mengingat kami berempat hanya saya yang ‘buta Jepang’ para sahabat lain berbaik hati menyerahkan pilihan kepada saya. Jawaban kemanapun Sensei membawa kami sungguh merupakan pengalaman berharga, jadilah kami diajak ke Mt Tsukuba yang terkenal dengan cable carnya yang pernah saya sajikan sekilas dalam postingan kereta gantung dan pulangnya singgah di kota Tsuichiura (untuk melekatkan ingatan saat itu saya lafalkan mirip Cisarua) di tepian Danau Kasumigaura.
Danau Kasumigaura merupakan danau no 2 terbesar di Jepang setelah danau Biwa. Awalnya adalah laguna tak jauh dari Samodra Pasifik dan berair payau. Pasca PD II, untuk memenuhi kebutuhan irigasi, perkembangan perikanan dan sediaan air baku, danau ini diubah dengan cara menutup aliran sungai Hitachi dan Tonegawa sehingga menjadi air tawar. Kini tak hanya sektor ekonomi langsung namun juga jadi bagian wisata.
Apa saja sih yang bisa dinikmati di danau ini? Bersepeda, memancing ikan dengan naik kapal atau hobikibune maupun mengamati budidaya lotus. Musim panas Juli-Agustus puncak mekarnya hamparan lotus. Nah selembar foto hamparan lotus tanpa bunga yang diambil pada medio September yang terselip di arsip tukang kebun.
Lotus padma kesucian Sang Budha, sering digambarkan beliau duduk diatas bunga lotus yang mekar. Lotus menjadi simbol kesempurnaan jiwa dan pikiran yang ‘menep’ tidak mudah terombang-ambing dalam meraih kesempurnaan hidup yang telah teruji. Begitu banyak simbol Padma lotus pada bangunan religi bersejarah diantaranya di candi Kalasan. Nilai religi Padma lotus yang berbau misterius bersifat universal berlaku di Mesir, Tiongkok, Jepang, India. Tak ayal lotus yang juga menjadi bunga Nasional Negara India juga Vietnam dikenal sebagai Sacred Water Lotus.
Secara fisik tampilan lotus dengan nama ilmiah Nelumbo nucifera mirip teratai meski mereka tidak berkerabat. Lotus yang dalam bahasa Indonesia disebut seroja (selalu kedengaran merdu di telinga saya) memiliki tangkai bunga yang tegak menjulang sehingga bunganya tidak langsung mengapung di permukaan air sebagaimana teratai. Nah akar tumbuhan lotus yang terbenam di lumpur danau Kasumigaura ini menjadi salah satu sajian masakan di resto. Akar lotus yang berongga disebut renkon (rengkong) sebagai makanan Jepang diantaranya yang kami coba disajikan sebagai tempura. Irisan melintang umbi akarnya cantik serasa lukisan dekoratif terowongan berpola dan ada kemiripan dengan kue tradisional kita si kembang goyang.
Dari data yang dilansir USDA, setiap 100 g rengkong umbi lotus ini mengandung 74 kcal enerji, karbohidrat 17.23 g, protein 2.60 g, total lemak 0.10 g, kolesterol 0 mg, serat diet 4,9 g, folat 13 mg, niacin 0.400 mg, asam pantotenat 0,377 mg, pyridoxine 0.258 mg, riboflavin 0.220 mg, thiamin 0.160 mg, vitamin A 0 IU, vitamin C 44 mg, Sodium 40 mg, Kalium 556 mg, Kalsium 45 mg, Tembaga 0,257 mg, Besi 1.16 mg, Magnesium 23 mg, Mangan 0.261 mg, Selenium 0,7 mg, Zinc 0.39 mg.(P Simorangkir)
Meski diangkat dari lumpur nan kotor, umbi lotus dinanti penikmatnya karena kandungan nutrisinya pun sesanti misteri seroja menambah wibawanya. Aha pasti jadi lirikan pakar kuliner, dengan kemasan bahasa pemasaran yang pas jadi magnet penarik koin dari dompet penikmatnya, demikian senyum simpul si Gendhuk Limbuk melihat paparan nutrisinya.
Tak hanya umbi akarnya, si biji yang muncul cantik dari cawan bunganya juga menjadi santapan yang lezat. Beberapa waktu lalu mendapat oleh-oleh asal Vietnam dari sahabat kebun adalah biji lotus atau seroja dengan rasa ringan gurih. Nah ini foto seroja dengan ‘tandan bijinya’ yang menawan saya ambil dari resto Lotus di Salatiga.
Selain hamparan seroja, kawasan piknik Danau Kasumigaura juga ditandai dengan patung pemancing nangkring di atas ring metal ditemani seekor anjing. Belum berhasil mendapatkan pemaknaannya apakah ini relaksasi dan kesetiaan ataukah janji ekologis bahwa ikan pancingan bakalan sebesar anjing. Belum lagi tampilan kincir angin berlatar taman bebungaan. Berdasarkan postingan mbak Imelda pada musim semi kincir angin berlatarkan taman tulip ini menjadi wahana piknik yang menarik. Ooh serasa adopsi taman tulip Keukenhoff dari Negara asalnya. Saat kunjungan kami jelang akhir musim panas aura Belanda menguar dari dominasi sang kincir angin.
disini ada nga yach bu pertanian dan pembibitan lotus. sering lihat di TV acara masak-masak gitu, bagian dari lotus banyak dibuat jadi makanan kan yach bu.
Mestinya sudah ada ya Lina, sekarang kan cukup banyak masakan dg bahan umbi akar seroja ini.
Juga baru tahu kalau seroja itu lotus 🙂 Saya suka manisan akar dan biji lotus yang seringnya untuk camilan tahun baru Imlek dan juga tahun barunya orang Vietnam.
Sinonim lotus ke seroja cukup ‘njeglek’ sehingga sulit asosiasikan. Wah Vietnam betul2 melekatkan seroja dalam tradisi budaya bunga nasionalnya.
Jadi ingat lagu Bunga Seroja yang ada di Film Laskar Pelangi. Ternyata samapi juga buangnya ke Jepang.
seroja sahabat laskar pelangi, kekayaan Nusantara
Penampakan seroja agak gimana ya Bun 😀 geli saya liatnya..ngebayangin lubangnya2..pernah liat di internet ada penyakit kulit berlubang2 gitu 😀
Imajinasi yang diwarnai nuansa kesehatan ya Jeng Dewi. Mencoba ‘kacamata penyakit kulit’ ikut terasa gelinya hehe…
indahnya hamparan bunga..
Halo Mas Danang, iya nih dari lumpur muncul peluang usaha umbi akar seroja.
semua kalao kreativ bisa jd duit 😀
saya baru tahu ada umbi lotus dan bisa dimakan pula … hahaha .. kuper banget ya .. ternyata ada juga yang jual makanannya
Jadi penasaran pengen nyicipi ..
Jadi peluang usaha bagi daerah agak berawa ya. Saya ingat kudapan umbi talas Bogor malahan.
namanya seroja … namanya aja udah indah apalagi melihat pemandangan danaunya
benar indah dan bermanfaat ya
Seroja. Nama yang indah. Padma, lotus, teratai. Mendengar nama-namanya saja saya sudah mendapat kesan bahwa ini bunga yang suci. Melihat wujudnya ada rasa damai di hati. Biasanya saya suka menghitung berapa kelopak bunga teratai, terus angkanya pasti jadi numerologi suci.
Kagum dengan Jepang yang membendung sungai untuk irigasi, tapi juga bisa jadi tempat wisata. Mereka semacam membuat alami. Udara bersih, penataan bagus. Sebenarnya tempat wisata alam yang indah pun bisa diciptakan ya.
Suksma Gara. Kosa kata puspa seroja, padma, teratai pun lotus tak pelak menguatkan aura sakral. Menikmati helai kembangpun bisa menyalurkan ketenangan.
Kemampuan bekerja sama dengan lingkungan yang hebat ya, kepentingan pengguna tercapai pun lestari.
Selamat berakhir pekan.
ladang seroja sebanyak itu di Kasumigaura apa memang dimaksudkan buat diambil bijinya mbak?
bunga seroja tu cantik ya mbak, suka liatnya
Saat itu diutamakan umbi akar ya mbak. Sama mbak suka menikmati bunga menjulang nya. Yg cemilan biji seroja juga unik. Salam
baru tau kalau di indonesia tanaman lotus ini disebut seroja, kaya judul lagu dangdut lawas ya? o ya lotus ini setahuku jadi lambang maskapai plat merahnya vietnam dan kalau nggak salah juga jadi logo tourism negara tersebut
Seroja akrab dengan judul tembang ya. Terima kasih tambahan pengetahuan seroja lambang maskapai dan turisme Vietnam, begitu dipuja pula sebagai puspa nasional yang dihormati. Salam
hooh lagu dangdut tepatnya