Tag
Pasar Rakyat Sukatani yang ber SNI, pasar tradisional, sertifikasi pasar, stigma pasar tradisional, wisata pasar tradisional
Ke Pasar Rakyat Sukatani yang ber SNI yook
Sejak awal tahun 2016 saat tilik keluarga Mas Mbarep, saya kerap melintas di pasar Sukatani yang memikat hati. Keinginan bersambut kala mBarep menjadi tuan rumah acara bebakaran di akhir tahun. Lah sebagai keluarga muda belum memiliki perangkat bebakaran. Untuk bahan bakaran bisa dibeli di toko swalayan namun peralatan bebakaran semisal arang, kipas anyaman bambu maupun bidang bakar ala ‘anglo’ panjang lebih asyik membeli di pasar tradisional. Berbekal daftar kebutuhan kami berendeng menikmati pasar Sukatani.
Tidak perlu membayangkan pasar tradisional yang becek, karena pasar Sukatani yang berupa bangunan hall besar berlantai keramik beratap tinggi memberikan kesan luas tanpa pengap pun kehujanan. Penataan los pedagang mengikuti kluster ada los sayuran, bumbu, ikan segar, daging, telor tahu ikan asin yang tertata rapi.
Berdagang bagian dari ibadah sungguh dihayati. Masih di dalam bangunan pasar terdapat mushola mungil yang bersih. Saat keluar pasar terlihat unit percontohan pengomposan sampah pasar. Pun bangunan untuk belajar Paket A, B ataupun C juga ruang laktasi.
Penasaran dengan ‘rasa pasar rakyat’ ini saya lanjut googling. Ooh ternyata pasar rakyat Sukatani sejak Desember 2016 telah meraih penghargaan memenuhi persyaratan SNI 8152:2015 Pasar Rakyat dan diberikan sertifikat kesesuaian dengan pemenuhan 100 persen. Langkah panjang dari persiapan dokumen mutu, kesesuaian sarana fisik yang ditetapkan hingga komitmen pengelola pasar.
Sertifikasi yang diharapkan menjadi pedoman pengelolaan pasar melalui pemberdayaan komunitas sehingga mengubah stigma pasar tradisional yang becek, kumuh dan kotor menjadi pasar yang nyaman, aman dan sehat yang pada gilirannya interaksi pedagang dan pembeli mudah dan saling menguntungkan. Bahkan kunjungan ke pasar menjadi momen pembelajaran yang menarik serta rekreasi keluarga. Semoga semakin banyak pasar rakyat yang memenuhi sertifikasi SNI ini. Para sahabat suka ke pasar tradisional?
Salut sama pemda kabupaten Bekasi, semoga pasar lainnya menyusul.
Kalo rapih begini banyak yang senang.
Iyo Uda, semakin banyak pasar tradisional yg lolos sertifikasi peningkatan kualitas ya. Pedagang dan pembeli sama-sama diuntungkan.
Kayak super*ndo tapi versi traditional market, keren, dibanyakin lagi ya mestinya yang kayak gini pasarnya, tapi kendalanya pasti masa transisi saat renovasi, mau direlokasi sementara ke mana para pedagangnya.
Betul mas, saat renovasi kesemrawutan pindah ke tempat lain. Belum lagi jika harga pasca renovasi naik pesat mereka tak mampu kembali bayar sewa. Komitmen banyak pihak diperlukan. Mtnuwun diskusinya.
Makin banyak saja pasar-pasar tradisional yang ditata jadi modern dan resik begini ya Bu. Aku sempat menemukan pasar tradisional tanpa becek begini di beberapa daerah.
Betul Pak, tanggap PemDa dalam penyediaan pasar bersih nyaman semakin terasa. Sertifikasi SNI ini sebagai langkah pembinaan. Salam
Aku senang bu klo ke pasar yg tertata rapih dan ga becek, jadi senang berlama-lama muternya 😀 ke tempat bumbu suka cium harumnya, ke tempat ikan asinpun suka sambil ngebayangin makan ikan asin panas dg nasi nikmat haha. Semoga makin banyak tradisional yg mempunya sertifikat SNI 🙂 .
Buat yang lagi bermukim di LN, los bumbu jadi incaran dan memicu rasa kangen ya Jeng.
wah nggak tahu di Sukatani ada pasar tradisional bagys rapi begini mbak..
keren deh, makin pengen borong sayuran deh
Hayuk mbak, borong sayur dan buah segar. Suasana aman nyaman saat belanja tak terasa bawaan di tas belanjaan makin berat..
Bagus 👍 pasarnya, bikin nyaman pelanggan… Di solo ada pasar klevo, dibangun bagus, tapi pedagang kurang respon, mereka lebih senang jualan di jalan sekitar pasar, karena bila jualan di pasar jadi kurang laku karena di pasardibuat tingkat, sehingga banyak pembeli yang malas naik ke atas…
Pasar kleco
siip
Halo apa khabar Kang Nur? pasar-pasar eksotik di Solo ya. Pasar Kleco yang strategis. Pasar Gede, Pasar Klewer yang kawentar. Pun tritikan di pasar Triwindu. Komitmen pengelola, kerjasama pedagang sungguh diperlukan ya Kang. Salam
Pasar Sukatani ini lokasinya di mana, Mbak? Memang pasar-pasar tradisional sekarang mulai berbenah, kemarin saya ke daerah Purwokerto dan berkunjung ke pasar di sana, situasinya mirip Pasar Sukatani ini, lebih tertata dan mudah mencari apa yang dibutuhkan sebab petunjuknya jelas. Mudah-mudahan dengan sertifikasi SNI-nya, situasi ini bisa terus bertahan ya. Keren banget kalau pasar tradisional tetap dengan budaya menawarnya namun kebersihan dan kenyamanan sudah jadi modern, hehe.
Hi Mas Gara, Pasar Sukatani di Jl Bunga Desa Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Mas. Slogan kembali ke pasar rakyat marak digelar diseantero daerah, kerjasama pewujudannya semoga makin terasa. Salam
Oke Mbak, terima kasih atas informasinya :)).
kalau pasar tradisona tanpa becek asik belanjanya ya kak
Benar Win, aroma warna-warninya terasa banget yah. Seperti Winny blusukan ke pasar di Iran, berharap turis mancapun betah blusukan di pasar kita
amin moga pasar kita makin bagus kak
Rapi dan bersih pasarnya. It sayur mayur segar dan ikan asin serasa memanggil-manggil 🙂 Kalau ke Solo saya pasti tak lupa mampir ke Pasar Gede.
lah pasar Gede Solo pastinya eksotik ya mbak, bisa jadi jujugan pelancongan
Suka…
tambah suka kalau pasarnya katak gini.Salut untuk pengelola, pedagang dan juga pembeli yang komitmen menjaga kondisi pasar tetap bersih dan nyaman
Upaya sertifikasi yang mengait kesiapan dan komitmen pengelola ya Jeng. Semoga perilaku pengunjungnya juga mendukung, sehingga pasar tradisional jadi nyaman