Tag
Batu Karang (Siung) yang Teguh, blocky limestone caused by fault, Jamur Siung, mushroom like sea-stack, panjat tebing karang, Pantai Siung
Batu Karang (Siung) yang Teguh…
Usai menikmati pesona laguna dan parade bebatuan di Pantai Wediombo di Desa Jepitu, kecamatan Girisoba, kami bergeser sedikit ke Barat, ya hanya bergeser karena letaknya sungguh berdekatan. Mari menikmati Pantai Siung yang berada di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Satu deretan dengan Pantai Nglambor yang terkenal dengan snorkelingnya.
Pantai Siung kawentar terutama bagi pemancing dengan rock fishing ataupun para penikmat panjat tebing karang (rock climbing). Pantai ini memiliki ratusan jalur pendakian eh panjatan dan pernah menjadi tuan rumah laga rock climbing aras ASEAN.
Parkiranpun cukup luas dan tepat dibibir pantai. Mau kemana nih? Hamparan pasir landai dihadapan… ke sisi Timur dengan tebing dan bukit atau ke sisi Barat, masing-masing dengan keistimewaannya. Ke Barat dulu yook… [Izinkan saya untuk melanjutkan ‘meracuni’ pembaca kebun Rynari dengan sedikit ‘candu geologi Taman Bumi’, kali ini dari Pantai Siung di sisi Barat] Pandang mata ke arah Barat terlihat bongkahan batu karang dengan karakter yang sangat berbeda dengan lansekap batu volkanik gunung api purba gunung Batur yang menyusun Pantai Wediombo.
Keistimewaan fenomena geologi di sisi Barat pantai Siung diantaranya adalah ‘jamur raksasa’ sea-stack terbangun seperti cendawan atau mushroom like sea-stack. Berteduh di seputar jamur adalah para ‘liliput’ ataupun kurcaci yang menikmati alunan ombak diseputarannya. Saya mencari-cari ikon ‘siung’ atau geligi wanara/kera yang dikaitkan dengan legenda dan bentukan karang yang tahan gerusan ombak.
Batu gamping yang terbongkahkan oleh sesar atau blocky limestone caused by fault nampak menjulang di sisi Barat. Para teruna terlihat sangat menikmati relung-relung menantangnya.
Pengamatan lebih lanjut, betapa variasi guratan karang yang luar biasa. Tak ada yang sama dalam keberagaman ini, setiap individu ceruk menata harmoni keindahan bongkahan karang. Beberapa pengunjung ‘kreatif’ memanfaatkan ceruk sebagai ‘loker alas kaki nan mewah’
Menatap bongkahan batu karang (Siung) serasa mendengar nyanyian batu karang yang teguh…di gelorapun tegak…
bersapedahan said:
unik sekali pantainya … pantai di derah gunung kidul memang keren2 … kayaknya kalau wisata kesana minimal mesti nginep 2 hari untuk explore pantainya biar puas sekalian 🙂
rynari said:
Hayu mangga dihantosan pantai Gunung Kidul. Begitupun gowes sapedahan juga mempersembahkan keelokan alam sekitar ya.
chris13jkt said:
Di daerah sini makin banyak saja pantai-pantai baru nan indah yang dibuka ya Bu. Semoga tetap terjaga kebersihan dan keindahannya 🙂
rynari said:
Semoga begitu adanya Pak. Memelihara berkah keelokan alam dengan syukur menjaga kebersihan dan keindahannya.
Emaknya Benjamin br. Silaen said:
Bagus pemandangan pantai Siung nya bu Prih, semoga para wisatawan ikut menjaga kelestarian tempat tsb dengan tidak membuang sampah sembarangan misalnya, atau ga bikin kengan2an coret2 pada batu karangnya 😀 .
rynari said:
Sepakat Jeng Nella. Membiasakan tertib peka terhadap kelestarian lingkungan wujud syukur. Salam
mechtadeera said:
Ibu, saya dg senang hati menelan candu dari ibu yg ini..hehe… Duh, fotonya cantik2..pas banget Ibu cari sudut tembak yg tepat menggambarkan ketegaran karang2 itu… Trmksh, Bu Prih..
rynari said:
Saling menebar kesukaan dolan ya Jeng. Aha sudut tembak, paling nggak ngeh pepotoan dan beruntung dengan mode auto jepret. Karang menjulangnya memapar ketegarannya. Sami-sami.
monda said:
lautnya berkarang jugakah mbak?
rasa ngilu lihat pada main di bawah karang jamur itu,
karang jamur bentukan alam yang indah baget
rynari said:
Bentukan fenomena geologi alami mbak, mushroom like sea-stack, keistimewaan pantai Siung.
Kalau yg dekat gisik berpasir mbak, kalau agak tengah saya kurang tahu.
rangtalu said:
Sepertinya sebelum meninggalkan Jogja, saya harus rencanakan untuk mampir kesini dahulu
rynari said:
Halo apa khabar? Mari disempatkan mlipir sepanjang pantai Selatan DIY yg menawan selama di Yogya.
rangtalu said:
kabar baik mba. sehat. saya baru sempat ke pantai Drini dan Parangtritis saja 😀
alrisblog said:
Unik juga batunya, mba Prih.
Pantai selatan ombak gede, kudu hati hati ya.
rynari said:
Betul sekali Uda, ombak besar berpadu karang tajam perlu dibarengi super hati-hati
Lois said:
Formasi bebatuan yang ‘antik’ dan cantik. Sering dengar Wediombo, tapi belum melihatnya. Dulu sering ke Baron dan Kukup.
rynari said:
sekarang, hampir semua sudut sisi pantai Selatan di sepanjang DIY dibenahi untuk kemasan wisata melengkapi ‘koleksi pantai lama’ semisal Baron Kukup. Kukup juga berdandan ada jembatan ke pantai ala Tanah Lot Bali.
naniknara said:
Duh, kapan ya bisa ke sini. Foto-fotonya benar-benar meracuni nih, jadi pengen “ngebolang” sama anak-anak.
*Bagaimana kabarnya bu Prih? lama sekali saya nggak mampir ke kebun ini
rynari said:
Jeng Naniek, apa khabar? senang sekali bisa saling sapa via blog kembali. Ayoo mantai, tidak jauh dari Klaten saat sowan Eyang loh, Babang dan Dedek pastinya senang sekali ‘keceh’ berbasah ria di pantai
naniknara said:
Alhamdulillah baik bu…
Setahun ini kayaknya nggak bisa ke pantai bu, lagi punya bayi
rynari said:
Selamat ya Jeng Nanik dan Abang. Nah Babang kini dengan 2 adik, salam hangat kami, rindu kenangan ngobrol akrab di Kota Batu.
dewi Nielsen said:
Pantainya masih bersih..semoga tetap terjaga kebersihannya ya kak…
rynari said:
Sepakat Jeng, setiap pengunjung terpanggil menjaga kebersihan pantainya.