Pemuja Bintang
Bocah cilik methangkring di atas genting, roman wajahnya menebar suka cita…’aku sedang berbincang dengan bintang’ ujarnya. **….
‘Sungguh aku senang sekali, liburan keluarga ke Bromo Tengger nan eksotis berbonus parade gugusan bintang di Penanjakan yang mempesona’
Dibesarkan oleh ayah ibu Merbabu, si bocah tetap memanggul gelar cucu Lawu, kecintaannya kepada gunung tak terbendung. ‘dari gunung, gugusan bintang lebih cerlang, meski jaraknya tetap tak terjangkau’ kilahnya.
Bintang, gunung dan pantai adalah kesatuan. Pantai Pok Tunggal adalah salah satu jujugannya untuk menerawang bintang. Bermotor ria dari Salatiga ataupun menumpang burung besi dari Jakarta hanya untuk ngemah di Pok Tunggal sudah biasa. Namun postingan gugusan bintang dari Pok Tunggal hasil solo touring Jakarta-Yogya tak urung meruntuhkan air mata emaknya.
Cikuray dijabaninya, digandengnya adik dan ditariknya sepupu dari Yogya, bersama mendaki Cikuray. ‘gugusan bintang yang aduhay’ serunya.
Keelokan Sawarna sungguh menggodanya, ini bonus gugus bintang merona di Sawarna.
Berkali emaknya di ajak menerawang bintang di Sumurup, jembatan biru di Tuntang atau di kelamnya langit Banyu Biru. ‘Mari rasakan betapa kecilnya kita di milky way galaksi Bima Sakti apalagi di hadapanNya’ begitu ajaknya untuk mawas diri.
Tak selamanya menengadah, ada saatnya cukup memandang santai. Mari lihat bahwa pantulan keagungan megapun melingkupi keseharian nelayan Rawa Pening dalam karya.
Teruntuk sang pemuja bintang…yang selalu menjadi bintang di hati keluarga
Jempol utk foto2 Amanda, Bu.. Says sukaaaa yg ada perahu nya.. 🙂
Maturnuwun Auntie mewakili pemuja-bintang. Aha perahu di Rawa Pening…
Keren sekali foto-foto Ananda, Bu
Terima kasih mewakili pembelajar, dia juga suka celingukan menikmati postingan karya Pictures and notes untuk nyantrik secara maya, hehe..
Foto bintang-bintang sangat indah Bu.
Bakat ibunya lebih terasah lagi oleh putranya ya, Bu.
Foto dari sang pembelajar Jeng Win, terima kasih
Dalam hal blogging, emaknya belajar dari anak nih Jeng
mas Nandra keren banget foto2nya…. akhirnya muncul juga di sini
nggak diwatermark mbak?
ini mas tengah mbak?
Terima kasih mbak Monda masih ingat mas Tengah yg dulu ketemu di Taman lebah. Iya mbak ini lagi minta izin di watermark. Salam hangat
indah sekali foto gugus bintangnya, bun.
pasti asik banget kalau bisa melihatnya langsung ya… 😍
Saat bulan mati dan lokasi minim polusi cahaya, gugus galaksi lebih kentara, Agung
wowww … keren sekali foto2 gugusan bintang ya…
seumur umur saya baru sekali mendapatkan kesempatan melihat gugusan bintang seperti ini … sayang waktu itu ga punya alat untuk moto 🙂
Hiya, saya juga hanya suka mengamati bertaburan di langit kelam tanpa pernah mengabadikan.
Gugus bintang menjadi inspirasi banyak karya. Salam
Ya ampuunn milky way nya keliatan jelas banget gitu yaaa… duh, kebayang Raja akan suka banget liatnya
Haloo Raja penggemar angkasa, kakak pemuja bintang pasti senang dengan adik pemerhati bintang. Duo R adalah bintang kembar dalam keluarga Plovea
saya juga pemuja bintang bu.. tapi beberapa kali nyoba ngambil foto milky way selalu nga bisa, akhirnya nyerah dan hanya bisa menikmati saja hehehehe
Ooh pemuja bintang juga alam bawah lautan nih.
Kalau urusan foto, saya nyerah nih, yook mari menikmati keagunganNya
Terimakasih Bu 😁🙏
Sama-sama, Mas.
Acung jempol buat ‘sang pemuja bIntang’ 🙂 photo-photo Milky Way nya bagus sekali. Dulu waktu saya masih kecil belum ada listrik dan malam gelap sekali bisa dengan jelas melihatnya. Kalau manatap langit, semakin kita semua kagum melihat ciptaanNYA dan sadar betapa kecil dan tak berarti kita manusia di hadapanNYA.
Terima kasih, a/n *pemuja bintang*. Untuk menikmati taburan bintang perlu daerah yang agak bebas polusi cahaya ya.
Nyanyian, tahukah kamu jumlah bintang…bila kulihat bintang gemerlapan…bintang kecil di langit yang tinggi…ungkapan kekaguman kepada Sang Maha Karya