Tag
afdeling Banaran, dakobar, kompos kulit buah kopi, kopi luwak, Museum Kopi Banaran, Pabrik Kopi Banaran, teh daun kopi, zero waste industry
Berkunjung ke Museum Kopi Banaran Yook
Museum Kopi
Terletak di belakang resto Banaran Coffee di Jalan raya Ambarawa – Magelang dan di sebelah kanan pabrik beraura kuno berpenanda 1911, museum kopi ini menempati satu ruangan besar. Deretan tanaman kopi berbuah ranum dalam pot menyambut pengunjung, memberi kesempatan mengenal oh ini toh tanaman kopi jenis Arabika dan Robusta. Memasuki ruangan, Anda akan disambut oleh tampilan ‘penyunggi’ kopi dan segera dilayani oleh petugas yang ramah dan menguasai jagad perkopian. Tunda dahulu godaan mengusung oleh-oleh produk.
Betapa Indonesia kaya dengan kopi, display aneka jenis biji kopi dari pulau Jawa maupun luar Jawa. Setiap daerah mempersembahkan kopi terbaiknya dari kopi Mandailing hingga Toraja, kopi gunung Kelir hingga kopi Losari. Proses panjang dilalui oleh buah kopi sejak panen di kebun hingga siap terhidang mengepul panas di cangkir kita. Rangkuman proses pengolahan buah menjadi biji yang dilakukan di pabrik sebelahnya dijelaskan dalam skema. [tertulis larangan memasuki kompleks pabrik tanpa izin, pabrik ini membuka kunjungan belajar, beberapa kali teman-teman membawa teruna kebun belajar di pabrik ini dengan kegiatan semacam study tour]
Koleksi museum mencakup mesin kuna dalam pemrosesan, aneka mesin giling hingga peralatan kuno untuk sablon pembuatan tjap awal branding. Terbayang dalam ingatan masa kecil, tetangga mengelupas buah kopi, menyelepnya sehingga didapat biji wutuh. Saatnya menyangrai, menumbuk, mengayaknya memburai aroma harum kopi.
Usai mendapat penjelasan, [bila pengunjung cukup banyak akan diputarkan audio visual seluk beluk perkopian], Anda pasti bersemangat mengusung produk akhir berupa kopi bubuk kemasan aneka jenis. Terbelalak dengan harga kopi luwak…. Buah kopi yang merah harum meranum menggoda si luwak untuk mengulumnya, yah hanya memakan daging buahnya saja, lha wong bijinya sangat keras. Berbonus proses fermentasi di lambungnya, si biji kopi akan keluar bersama faecesnya. Yuup proses berikutnya seperti pengolahan biji kopi yang biasa, tapi harga kopi luwak sungguh sangat fantastis. Ada lagi produk kopi lanang lengkap dengan uraian khasiatnya.
Saat saya menuturkan mencoba kawa daun di Bukittinggi, seduhan daun kopi yang telah dilayukan, disajikan dalam bathok tempurung kelapa, seraya merasakan empati betapa sang empunya kopi tak mampu merasakan nikmatnya kopi yang zaman dulu dikuasai penjajah sehingga ‘nrimo’ minum seduhan kawa daun, ibu petugas mengulurkan toples mungil. Dakobar….ya dakobar…daun kopi banaran yang diproses fermentasi sehingga tinggal diseduh air panas. Ooh ada kesamaan antara Banaran dengan kultur Ranah Minang.
Wisata Pengolahan Kopi Bubuk
Ingin mengetahui proses pengolahan dari biji kopi hingga menjadi kopi bubuk yang Anda beli di museum kopi? Mari lanjut tur di gedung di depan bertajuk Pengolahan Kopi Bubuk. Anda akan diajak menikmati proses yang terlihat dari pembatas kaca. Dari biji kopi pilihan aneka kualitas, disangrai dan didinginkan, digrinder/digiling dan diayak hingga siap dikemas cantik. Selain kopi bubuk kemasan tersedia juga kopi bubuk Banaran curah tanpa kemasan bermerek.
Santai di Banaran Kopi
Lelah di perjalanan Yogya Semarang? Singgah sejenak yook di Banaran Coffee. Pengunjung selain dimanjakan dengan hidangan dan kopi penyegar yang bisa dinikmati di dalam ruangan gedung kuno dengan penataan cantik juga dapat memilih di teras ataupun saung. Buah hatipun puas bermain dengan aneka permainan ataupun menikmati taman dengan udara segar.
Mengintip pabrik kopi Banaran berusia seabad, museum kopi, wisata pengolahan kopi bubuk, menikmati santap serta rehat di taman di satu lokasi dengan radius jelajah yang tidak melelahkan siapa yang menolak? Eh masih ingin berbonus sayuran segar, silakan bertanya kepada petugas. Menerapkan zero waste industry, pabrik kopi ini memanfaatkan kulit/daging buah kopi menjadi kompos untuk budidaya sayuran segar di seputar pabrik. Ke museum kopi yook….
[Ini sebagian oleh-oleh mengunjungi teruna kebun yang sedang nyantrik di Pabrik Kopi Banaran di jalan Raya Ambarawa-Magelang. Afdeling Banaran adalah bagian dari wilayah pengelolaan PTPN IX. Sungguh ini bukan postingan pesanan, tertarik saja untuk berbagi museum kopi]
Maseko said:
sepertinya, kelak saya mesti mampir untuk mencobanya..
rynari said:
Hayuk…mampir istirahat sekalian menikmati museum kopi
bersapedahan said:
jadi penasaran pengen datang ke museum kopi ini … terutama pengen bangettt mencicipi kopinya
rynari said:
hayuuu kopi banaran menunggu kedatangan tetamu…
chris13jkt said:
Bu Prih bikin aku pengen mampir di Banaran nih. Semoga kesempatan berikut aku lewat, bisa menyempatkan untuk mampir dan ngopi di situ
rynari said:
Mari Pak Krish…Banaran yang di seputar Bawen dengan kekhasan agrowisata, ngopi plus resort. Ataupun Banaran yang dekat Magelang, ngopi plus pabrik kuna bonus museum.