Keningar di Puncak Bukit Rong
Masih lanjutan blusukan menghitung hari di seputar USA, usai mengamati laju kuda api di stasiun Toentang, kami melaju di jalur Tuntang-Bringin melewati sejuknya kebun kopi dan karet. Mata tertambat dengan penunjuk arah Gua Rong View di seputaran Tlogo resort. Ancar-ancarnya dari lapangan Tlogo, Desa Delik, Kecamatan Tuntang, mari berbelok ke kanan memasuki daerah pemukiman lalu menanjak di bukit rong dengan jarak sekitar 2 km dari resort.
Ada apa di Bukit Rong
Secara geologis bukit Rong merupakan puncak lipatan-lipatan di area Payung-Rong di sebelah Barat Laut Salatiga, berupa punggungan yang membatasi cekungan wilayah Rawa Pening. Pada bagian kaki bukit terdapat gua yang dinamai dengan Gua Rong dengan segala atribut cerita mistisnya. Nah yang menarik adalah pemandangan saat meliuk naik ke puncak bukit, perpaduan hijau teduh kebun karet, liukan tajam dengan sudut-sudut pemandangan cantik ke arah lembah ada persawahan, sisi lain bentang biru Rawa Pening maupun perkotaan.
Pemandangan dari puncak bukit alamak indahnya. Bila cuaca cerah pengunjung beruntung disuguhi pesona parade panca arga jajaran lima puncak gunung mulai dari Merapi, Telomoyo, Ungaran, Sindoro dan Sumbing. Kala senja cerah terbayang eloknya matahari menjingga berlatar Rawa Pening. Bangunan joglo berupa resto didampingi lima gazebo dengan penamaan kelima gunung menjadi pilihan tempat bersantai.
Keningar di Puncak Bukit Rong
Teduhnya puncak bukit oleh pepohonan menaungi arena bermain maupun bangku-bangku taman yang bernuansa asri. Terpikat dengan tampilan pohon peneduh, kening sedikit mengernyit pohon apa ya ini? Dengan ramah petugas menjelaskan ini barisan pohon keningar bisa untuk obat ini tampilan ranting kecil berdaun cantik.
Penasaran dengan keningar saya mencoba mencocokkan daun tersebut yang merujuk pada kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum), semakin mengernyit tidak klop dengan tampilan kayu manis dalam benak. Ooh…. Keningar yang ini jenis Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum dikenal sebagai True cinnamon, Sri Lanka cinnamon atau Ceylon cinnamon. Lah bila keningar (C. verum) dikenal sebagai cinnamon sejati lalu apakah kayu manis yang biasa kami jumpai C. burmannii (korintje, kasiavera, atau Indonesian cinnamon) bukan cinnamon sejati pula?
Ternyata kayu manis yang dijual di pasaran meliputi beberapa spesies diantaranya ; Cinnamomum verum (True cinnamon, Sri Lanka cinnamon atau Ceylon cinnamon), C. burmannii (korintje, kasiavera, atau Indonesian cinnamon), C. loureiroi (Saigon cinnamon atau Vietnamese cinnamon) dan C. aromaticum (Cassia atau Chinese cinnamon).
Kayu manis Indonesia memiliki keunggulan dari sisi ketebalan dan kekuatan rasa, dengan sifat kandungan coumarin yang cukup tinggi. Harga di pasaran internasional juga lebih rendah dibanding true cinnamon yang juga mampu tumbuh baik di lahan Indonesia. Inilah bagian berkat yang sempat mengait rasa tamak untuk menguasai lebih banyak. Sejarah mencatat kayu manis bagian rempah-rempah yang memberi rasa sedap pada masakan maupun komponen ramuan obat-obatan.
Kayu manis mengingatkan pada cerita salah seorang guru yang berasal dari ranah Minang. Saat beliau lahir orang tua beliau menanam kayu manis dan beliau berbekal kemanisan cinnamon yang menghantarkannya pada jenjang pendidikan tertinggi. Pembelajaran kearifan penanam kayu manis dari aspek ekologis maupun topangan ekonomi, semoga semakin banyak pasangan orang tua yang menghadiahi kelahiran buah hatinya dengan penanaman pohon kayu manis. Terima kasih manisnya keningar ….
Catatan: bersyukur akhirnya menekan tombol terbitkan atas postingan ini dari status draf. ternyata kekurangtahuan saya atas C. verum dan C. burmannii diperlengkapi dengan postingan sahabat di Melbourne yang menyoal kayu manis: cinnamon dan cassia dengan kajian data yang sangat lengkap, mari tengok di blog beliau.
Ping-balik: Menyusuri Rawa Pening dengan Lori Kereta Wisata Ambarawa-Tuntang | RyNaRi
harumhutan said:
hyiaaaaaa….viewnya terbayar tjantik,masya allah..*membayangkan..
apalagi kalo bisa liat panca arga wuiih…..*jadi rindu alam..
ah the cinnamon.. 🙂
___
Rindu alam…ditunggu di bukit rong view….
Kedai Kang Azzet said:
Keningar ya, Mbak, hehe… saya baru tahu sekarang. Makasih ya, Mbak.
Ohya, di Kedai ada hadiah buku untuk panjenengan. Silakan cek ke tekape ya, Mbak 🙂 Semoga bermanfaat.
_____
Berbagi keningar saja Pak.
Loh Kedaikangazzet buku berbagi hadiah buku, matur nuwun sanget, segera ke tekape….
Esti Sulistyawan said:
Saya pasti udah lier2 kalo di saung itu Bu 😀
____
Jeng Esti apa khabar…. hayo lier2 sambil momong …
dey said:
Mirip dengan daun cincau yang ada di halaman rumah saya, Bu.
Daun kayu manis yang pernah saya lihat itu, yang daunnya ada warna merahnya.
____
Daun kayu manis memerah yang umum dijumpai Jeng Dey, Indonesian cinnamon…
Segarnya cincau hijau…
myra anastasia said:
Rasanya saya ingin berlama-lama santai-santai di saung itu, Mbak. Nyaman banget lihatnya 🙂
____
Sumuhun Jeng…sambil ngemil dan ngerumpi menikmati pemandangan alam, hawa segar…
chris13jkt said:
Pemandangan di Bukit Rong indah banget, Bu. Mudah-mudahan suatu saat nanti bisa sampai ke situ
___
Sangat ditunggu Pak Krish, mangga blusukan sekitar Salatiga…
Penelusuran Artikel said:
alamakk indah sekali pemandangan bukit rong ini, sayangnya jaduh sama ttempat tinggal saya hihihih
____
Terima kasih, selalu asa pemandangan elok di sekitar tempat tinggal kita yook diteluri. Salam
Lidya said:
Selalu ada hikmah terselip disetiap postingannya bun
____
Jeng Lidya saja yang menangkap hikmah dari kebunan…