Sepincuk Tumpang Kebersamaan
Sambal tumpang salah satu masakan khas Jawa Tengah dengan keunikan bumbu tempe semangit (sedikit lewat matang fermentasi) dengan bahan baku tahu tempe berkuah santan sesekali berbonus daging koyor. Aroma jeruk purut dan kencurnya semakin menguar kala disiramkan pada sepincuk nasi plus sayuran biasanya rebusan serutan pepaya muda, aneka sayur serta kremesan karak beras. Semakin berkesan kala disantap di kebun terbuka bersama keluarga dan ‘keluarga besar’ terkasih…..
Terlewat mengikuti event jalan sehat santai keluarga kebun Diplimlim dalam rangka mensyukuri anugerah keluarga dalam kemasan bulan keluarga tahun ini, disajikan kegiatan tahun lalu. Datang di kebun pukul setengah enam pagi peserta jalan santai telah banyak yang hadir. Beberapa eyang-eyang sepuh, pakdhe-budhe, bulik-paklik hingga balita berpadu dalam perarakan ini.
Priiiit perarakan dimulai, kawula muda sebagai penanggung jawab kegiatan memandu barisan yang mengular. Menyusuri kawasan pemukiman, mari saling semakin mengakrabkan diri dengan lingkungan, perbincangan santai intra dan inter keluarga sambil jalan. Di seberang pekarangan itu keluarga kami tinggal….nah rumah kelg Pakdhe-budhe A masuk dari jalan ini, itu yang antenenya agak condong tertiup angin semalam rumah Paklik-bulik B. Keakraban dijalin, peluh berleleran, saling mendorong dan menarik saat jalan menanjak…. Saat melihat tanaman rimbun sarat buah beberapa pemuda/i berhenti saling bertanya pohon apa ya… nah itulah pohon mlinjo yang buahnya kita nikmati melalui gurihnya emping dan daunnya Ibu masak dalam sayur asem, hehe…
Saatnya kembali ke pangkalan kebun. Kiprah kaum ibu yang mendapat tugas menyiapkan sarapan mendapat serbuan acungan jempol, antar blok kebun menyajikan masakan menu sama sambal tumpang dengan aneka kreasi. Tukang kebun mengambil pincuk dan nasi dari blok A, diisi sayuran dari blok B, disiram sambal tumpang dari blok C dan taburan kremukan karak dari blok D. Sungguh nikmatnya sepincuk tumpang dalam siraman kebersamaan keluarga inti dan keluarga besar dalam masyarakat yang diperjumpakan.
Sambil menikmati hiburan yang disajikan oleh beberapa keluarga, acara undian bingkisanpun dimulai. Horeee dapet….binar wajah kanak-kanak menyelingi senyum gembira warga dewasa yang mendapat bingkisan.
Menyelinap ke bagian lain kebun, beberapa sahabat yang menggawangi layanan kesehatan beraksi dalam pelayanan pemeriksaan serta layanan donor darah. Bersukacita melalui berbagi…
Kembali ke halaman depan riuh rendah teriakan supporter menyemangati timnya dalam permainan memindahkan balok/blok secara berkelompok menuju finish yang ditetapkan. Kesigapan, ketangkasan serta kerjasama penuh semangat sedang digalang. Hingga saatnya tersaji permainan cantik, satu tim yang sudah hampir mencapai finish terlihat berlama-lama menggeser balok hanya dalam hitungan cm. ooh ternyata tim ini sedang menanti sambil menyemangati tim satunya agar tidak patah semangat. Saat kedua tim hanya beberapa cm menjelang finish, mereka tetap saling mempersilahkan mendahului hingga tim yang tadinya ketinggalan dan berpeluh mengejar ketertinggalan tak kuat lagi langsung menaruh balok ke seberang garis finish. Siapa yang menang tak lagi menjadi terpenting, meski ini suatu permainan. Eloknya bila tim yang bertanding memaknai tim lawan sebagai kawan seperjuangan mencapai finish.
Saatnya pulang, matahari semakin terik mengirim panasnya. Hayoo adik-adik, mari kita kumpulkan sampah kita, biar petugas kebersihan esok hari tetap tersenyum riang melihat gundukan sampah telah tertata. Menengok pojok kebun selintas Nampak rumpun bakung putih wakil keluarga yang semakin menonjol keindahannya karena berada dalam lingkungan keluarga cemara maupun keluarga besar kebun. Syukur atas keluarga……..
senang sekali ya tinggal didaerah ibu banyak skali acara yang rukun damai gitu,dikota sudah tak ada lagi bu…
duh pincuk sambal tumpangnya mewangi pengeeeen 🙂
___
Setiap wilayah dan keadaan meramu pola kebersamaan yang khas cocok ya Jeng
Yook maem di pincuk….
Kata suami….”mainnya baru mbesok”….hahaha…artinya dibikin sekarang, dihangatkan terus menerus, enaknya dua hari kemudian.
Saya kira sambal tumpang ini asli Kediri, asal suami saya. Begitu menikah saya dikenalkan dengan sambal tumpang…sayangnya saya tak terlalu suka baunya (maklum saya tak suka tempe bosok, jengkol, pete dll…). Suatu ketika pas ke rumah teman disuguhi sambal tumpang, tapi tanpa tempe bosok…..sedaaap….padahal bagi penggemar sambal tumpang, yang enak justru rasa tempe bosoknya itu.
_____
Simpan istilah dari Bapak, “mainnya baru mbesok”
Kini kami juga main modifikasi nih Ibu, mereduksi jumlah tempe semangit tanpa pete agar si sambal tumpang di meja makan disapa anak-anak.
Salam hangat
Semakin busuk semakin enak ktane ibuk q.
Makanya ini sayur sampai 7 hari nggak abis2, katanya emang enak kalau udah semingguuu.
Kacau bener.
____
Hehe dijadikan ‘wayu’, makanan yang menginap ya
Masak secukupnya saja biar langsung habis.
Salam
Mbak Prih, aku belum makan saat membaca pecel pincuk bersambal tumpeng ini. Oooo..belut-belut di perutku jadi menggila 🙂
___
Aha Uni Evi memelihara belut-belut rasanya saya naga-naga lah maemnya rakus nih…
Sepertinya sambal tumpang musti di patenkan. Karena selama ini saya dan kawan-kawan mengira sambal ini dari malang dari desa/kecamatan bernama Tumpang ternyata dr jawa tengah tho? Pantas saya nggak pernah nemuin warung sambel tumpang di Tumpang 🙂 . Halo mbak salam kenal
___
Terima kasih Mbak, ini Kana Ngalam ya…
Lah senada nama kota dan sambal tumpang. Nama kota Tumpang selalu disebut pendaki Mahameru Semeru ya.
Salam kenal juga
Iya saya kera ngalam. Masih terdampar ndak pulang-pulang. Kalo ke bromo dari arah malang pasti lewat desa saya. Tumpang itu tempat para pendaki bromo mahameru semeru transit ganti mobil tuk kemudian lanjut menuju gunung 🙂
___
Selamat berjuang di Ibukota…
Menikmati cerita Tumpang saat Mbarep dari G. Bromo lanjut ke Ranu Pane, Ranu Kumbala meski nggak muncak.
Semoga kondisi savanna seputaran Bromo kembali pulih.
Salam hangat
udah lama sekali saya gak makan di pincuk. PadahaApalagi kalau makannya barengan ^_^
___
Hayoo Jeng Chi kita makan barengan, janjian jamnya hehe….
Ibuuu…itu aku kebayang makan pake pincuk seperti itu sepertinya nikmat sekali yah buuuu 🙂
Indahnya kebersamaan yah bu 🙂
____
Yook barengan makan dipincuk antara keluarga Teteh Erry dengan keluarga Salatiga