Pesona Desa Wisata dan Rumah Budaya Tembi
Setelah menikmati Rumah Budaya Fadli Zon di Padangpanjang SumBar, semakin menguat keinginan mengunjungi Desa Wisata dan Rumah Budaya Tembi di Yogyakarta. Rumah Budaya Tembi yang sangat erat dengan kearifan budaya lokal, cara pandang masyarakat Jawa atas alam sekitarnya yang bersendikan kegiatan agraris.
Desa Wisata Tembi
Awal Agustus 2013 singgah sejenak di Desa Wisata Tembi atau kerap disingkat Dewi Tembi yang berada di Jl Parangtritis, kecamatan Sewon, kabupaten Bantul. Ancar-ancar dari arah kota Yogyakarta, setelah ISI dan sebelum Pasar Seni Gabusan. Pengunjung disambut suasana dusun yang teduh dan keramahan penduduk khas Bantul. Ada rumah batik, aneka kerajinan lokal, penginapan langsung di rumah penduduk setempat dengan pekarangan penuh pepohonan maupun suasana rumah mewah (mepet sawah). Tetamu mendapat pengalaman unik membaur langsung dengan masyarakat. Tata kerja dan tata kelola nampaknya difasilitasi oleh sekretariat desa wisata. Tersedia pula hotel D’Omah dengan gaya yang khas.
Tembi Rumah Budaya
Hampir dua bulan kemudian sempat melengkapi keindahan dengan kunjungan ke Rumah Budaya Tembi di tempat yang sama Jl Parangtritis Km 8.4 Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Komplek bangunan yang menyatu dengan alam, berpagar tembok batu bata ekpos serasa candi atau keraton lama, bangunan menghadap ke laut Selatan. Pengunjung langsung disambut keteduhan halaman luas dan megahnya pendopo Yudonegaran.
Persis di belakang pendopo agung kita akan disambut dengan wejangan untuk hidup dalam harmoni, menabrak harmoni hanya mendatangkan murka Tuhan minimal teguran dari nurani. Salah satu wujud harmoni dalam budaya Jawa adalah kegiatan selamatan atau wilujengan yang digambarkan dalam lukisan.
Budaya bersifat hidup, dinamis dari waktu ke waktu, sehingga rumah budaya lebih dari museum atau bersifat museum hidup. Konsep yang digelar unik, tersedia Bale Dokumentasi sebagai perwujudan Rumah Sejarah dan Budaya. Kunjungan kami sudah sangat sore sehingga suasana penerangan alami tak lagi mampu menunjukkan keindahan koleksi berharga yang digelar ada gamelan, benda kuna serta buku dan naskah lama. Juga terdapat Bale Rupa untuk mengapresiasi karya seni, aneka lukisan serta wayang golek dipajang. Rumah Budaya ini juga memfasilitasi pagelaran karya budaya lokal, tersedia Bale Karya di Amphitheater Notoprajan ruang terbuka mengarah ke sawah dan senja di bagian ini sungguh indah.
Melestarikan budaya selain membutuhkan komitmen dan kreativitas tentunya tak lepas dari dukungan finansial. Di sebelah kiri pendopo tersedia Bale Raos untuk memanjakan lidah pengunjung. Betapa tidak nglaras, bersantap diiringi klenengan secara live, ruang santap di atas kolam yang mengadopsi Pulo Segaran tempat raja-raja (situs cagar budaya Taman Sari). Saat kunjungan, tiga bapak berbusana daerah Jawa khas Yogya buka dhasar (memulai) pasugatan klenengan.
Menyatu dengan Bale Raos terdapat Bale Inap dengan konsep cottage (pondhokan) dengan nuansa lokal yang disatukan oleh landsekap pertamanan tropis yang indah. [Mata tukang kebon langsung terpikat dengan penggunaan materi pepohonan lokal yang dihiasi papan nama sehingga sekaligus menjadi arena pembelajaran] Pondhokan Badegan, Wuryantoro, Ganjuran, Kriyan maupun Morangan siap menjadi peristirahatan tetamu yang ingin menginap bersama budaya dan alam Tembi. Kolam yang disebut belik (sendhang tempat sumber air) berada di pojok kiri belakang langsung berbatasan dengan sawah dengan view matahari terbit.
Agenda kegiatan yang digelar oleh Rumah Budaya Tembi dapat diundhuh dari websitenya. Semakin mengenal budaya diharapkan semakin mengenal jati diri pribadi, mewaris nilai luhur serta menangkup kemajuan peradaban semesta. Salam budaya.
Saya mau deh tinggal didesa spt di foto, bagus sekali, dan udaranya pasti bersih dan tdk sepanas di Jakarta kan? 😀 .
___
Suasana tempat tinggal Jeng Nella saat ini juga asri, apalagi dengan aneka lili yang mekar….
pemaparan bu prih jadi menggoda untuk liburan ke Bantul nih
___
Yook nunggu Rafa dan Fayra libur sekolah dulu…. Salam
Yang asli emang penuh sensasi ya bu Prih.. masuk kamus otak saya nih Desa Wisata Tembi.. semoga bisa dolan kesana suatu hari
___
…..Yang asli emang penuh sensasi….. siip Mas Essip…
Mangga-mangga, mari sahabat Yogya ada kerabat Jember mau bertandang nih.
Menarik sekali, Bu. Apalagi dengan ulasan Bu Prih yang lumayan lengkap menimbulkan keinginan untuk berkunjung dan bahkan menginap di sana untuk bisa meresapi suasana pedesaan yang asri.
___
Berharap masih jumpa kunang-kunang di malam hari dari persawahan sekitarnya, pun nyanyian kodok dari suasana pedesaan. Melalui kamera dan tarian keyboard Pak Krish pasti jadi eksotik.
bagus juga ya konsep desa wisata begini…
buat turis ya menarik, buat penduduk setempat juga jadi penghasilan… win2 situation 🙂
___
Saling berbagi budaya dan rezki…
Masing-masing saling belajar menyesuaikan, mengambil keteladanan yang baik. Salam
Tembi itu, satu kecamatan dengan Kweni, Bu Prih.. Jadi, deket banget dari rumah kami, hehe.. 🙂
____
Betapa Uda Vizon dan keluarga sering menikmati pagelaran karya budaya yang subur di Sewon dan Yogya pada umumnya. Salam untuk kelg Kweni
waduuuh indahnya Bu Prih.artistik banget ya Bu tempatnya.Mudah mudahan saya punya kesempatan ke sana..
___
Jeng Dani wira-wiri ke Yogya, semoga berkesempatan meluangkan waktu singgah di desa Tembi. Salam
Mbak…kapan aku bisa berkunjung di sini ya…
____
Tinggal selangkah Jeng dari ndalem, mangga….
wah .. kebayang berkunjung ke sana seharian dan bermalam di bale inap ya mbak *ngayal tenan* 😛
___
Bukan ngayal koq Jeng Elly, harapan bila nanti liburan di tanah air dalam waktu yang cukup lama, salam budaya
terimakasih Ry telah menyuguhi para tetamu dengan renungan teladan kesesuaian manusia dengan alamnya, yang ternyata masih bisa utk saling menghormati…………
tulisan ini telah berhasil mengajakku utk ikut berjalan jalan menikmati ramahnya alam dan budaya yg saling bergandengan mesra……..
salam
___
Tarimo kasi Uni Bunda, kejernihan hati Uni yang memaknai keteladanan relasi manusia dan alam dalam harmoninya
Kita jalan bersama ya Uni melalui jelajah dunia maya…
Salam hangat kami Uni…