Tag
Tali Putri, Parasitkah?
Mengamati penampilan ‘bakmi kuning’ atau tali putri cantik di pagar tanaman teh-tehan sungguh menarik. Warna kuningnya semakin cemerlang saat tertimpa sinar matahari. Tali putri tersebut adalah tumbuhan dengan sedikit nyaris tanpa zat warna hijau daun (klorofil). Karena sedikit/tidak memiliki klorofil yang bertugas ‘memasak’, tumbuhan tersebut tidak mampu menyediakan makanan bagi dirinya sendiri dan hidup menempel menumpang minta makan tumbuhan lain. Selain minta makanan, tali putri ini juga memanjat ke bagian atas tanaman demi memperoleh sinar matahari dan melilit membentang di permukaan hamparan pagar. Kondisi ini sering kita sebut sebagai parasit, meski bukan itu tujuan si kuning tali putri merambat dan menghisap untuk bertahan hidup.
Tumbuhan ini mendapat aneka julukan dari protagonis semisal angel’s hair (si rambut malaikat) maupun antagonis devil’s hair (si rambut setan). Julukan yang berangkat dari perbedaan sudut pandang pemberi identitas apakah sebagai pernyataan kekaguman kuning elok ataukah olokan cantik-cantik koq menyerobot.
Sebagai kesatuan ekosistem sebenarnya setiap makluk hidup memiliki peranannya masing-masing utamanya dalam rantai pangan, sehingga ada yang di dan ada yang me. Manusia sebagai pemegang mandat pengelola isi bumilah yang bertugas menata keseimbangannya dengan tindakan kapan mereduksi, kapan mengidentifikasi keunggulan dan mengoptimalkan kemanfaatannya bagi kesejahteraan bersama. Semisal pemanfaatan benalu teh sebagai obat alternatif terhadap penyakit kanker, kita diajak memahami peran benalu sebagai pengekstrak zat bermanfaat dari tanaman inang bagi kesejahteraan manusia. Cap atau julukan parasit adalah produk kita dalam memandang dan memaknai kedudukan makluk lain. Begitupun tali putri juga mulai dipergunakan untuk beberapa kepentingan pengobatan melalui aneka penelitian.
Bercermin dari keelokan tali putri yang sering dijuluki parasit, betapa dalam keseharian kita juga diperjumpakan dengan model ini atau bahkan tanpa kita sadari kita bisa jadi sedang menjadi bagian dari potongan tali putri. Pada saat kita menghadapi ‘tali putri’ dalam lingkungan keseharian, betapa kita sedang diajak berpandangan dan bertindak bijak menyiasatinya. Belajar kesabaran dalam mengelolanya. Pada saat menjadi bagian ‘tali putri’ betapa bersyukurnya saat Sang Pemilik Kebun hidup kita mengekstrak dan memodifikasi inti kehidupan kita dan menjadikan bermanfaat bagi kehidupan.
Oh….yang kuning-kuning dan ruwet menjalar diatas semak itu adalah tanaman parasit. Baru tahu sekarang, tadinya saya kira sulur tanaman.
___
Iya tumbuhan tak berklorofil yang bersifat parasit
wah aku lupa apakah pernah melihat Tari Putri atau belum. Nanti kalau ke Indonesia lagi aku perhatikan deh
___
Lah mainan orang kebun aja koq mbak EM, bukan sesuatu yang spesial hehe…