Kori Andhap Asor (Pintu Rendah Hati)
Menjelajahi Pesanggrahan Taman Sari setiap kali perlu bersiap membungkukkan diri saat masuk maupun keluar bangunan karena banyak dijumpai pintu dengan ketinggian terbatas, bila tidak kepala kita akan sering kejedhug. Menurut pemandu wisata, ketinggian pintu ini mengandung falsafah pembentukan watak andhap asor.
Andhap asor
Andhap bermakna rendah dan asor bermakna hina, andhap asor berkenaan dengan sikap perilaku menempatkan orang lain lebih tinggi, perilaku menghargai siapapun tanpa memandang asal jati dirinya. Andhap asor menjadi jiwa dalam ilmu menempatkan diri secara pas untuk tidak membuat diri sendiri ataupun orang lain kurang nyaman (dilambangkan dengan kejedhug) saat bersama dengan kita. Tahu menempatkan diri menjadi modal dalam keluwesan membawa diri. Andhap asor juga berkenaan dengan ranah pikir melalui kerendahan hati (lembah manah) atau humbleness dalam berperilaku melalui ucap maupun tindak.
Tebaran kori andhap asor dan sumur gumuling menjadi bagian dari pesona kekayaan budaya yang melekat pada Situs Cagar Budaya Pesanggrahan Taman Sari. Bila bangunan di Pesanggrahan Taman Sari memiliki begitu banyak kori andhap asor (pintu rendah hati), mengisyaratkan bahwa andhap asor bersifat proses secara terus menerus bukan bersifat instant.
Kosa kata yang mudah diucapkan namun sulit diterapkan secara konsisten dalam keseharian. Pengingat diri dalam perjalanan membawa diri melalui menempatkan diri. Mari berproses menuju andhap asor. Salam
terima kasih bu Prih, untuk pembelajaran andhap asor nya.
Saya jadi ingat, pintu di rumah simbah juga pendek, dulu sering kejedug, terus Bapak saya bilang sambil bercanda bahwa itu pertanda saya harus lebih andhap asor lagi. Betapa kayanya budaya kita dengan filosofi …
___
Sssttt sebenarnya saya relatif jarang kejedhug di pintu rendah tersebut Mas…(bukannya saya sudah andhap asor namun bener-bener andhap ‘semampai’…)
Betul Mas, selalu tertegun dengan kekayaan budaya sarat filosofi ajaran leluhur. Salam
Andhap asor & lembah manah… dua kosa kata yg saling menggenapi ya bu… semoga kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maturnuwun sudah diingatkan tentang hal ini, Bu Prih..
___
Lebih sebagai pengingat diri nih Jeng, untuk saling belajar bersama.
Salam hangat dari Salatiga
remen kaliyan tembang mijil wonten nduwur…
Semoga kita bisa andhap asor ya Mbak..
____
Amin Jeng Lies, mari bersama belajar andhap asor……
Terngiang beningnya tembang Mijil yang dilantun Jeng Lies. Salam
mirip bahasa sunda bu Prih, handap asor, artinya pun sama, rendah hati/ramah
___
Sodaraan meureun ya Neng Orin, senang sekali menikmati irama bicara bahasa Sunda….
baca kata andhap asor jadi ingat tembang Jawa mbak 🙂
___
Iya Jeng, koment Uni Adel berbagi tembang Mijil bagian dari Macapat, sugeng nembang…..
Welaah, ternyata pintu masuk yang lebih “endhep” ada filosofinya juga. Saya kira memang dari desainnya lho, Bu. Hihihihi
_____
Rancangan yang sarat filosofi ya Idah, tak terbayangkan ramainya diskusi saat presentasi rancangan maupun njlimetnya pengawasan oleh mandor bangunan ya… Salam
jadi teringat lagi tembang mijil,,
dedalane guna lawan sekti
kudu andhap asor
wani ngalah luhur wekasane
tumungkula yen dipun dukani
bapang den simpangi
ana catur mungkur
semoga aku bisa menerapkannya.. makasi sharingnya ya bu, aku jadi tau semua pemaksud-annya.. gak boleh kesel klo kejeduk.. 😛
____
Kejedhuk…dhuk…. menyimak tembang mijil penuh makna ini…
Tarimo kasih Uni, kebayang suara bening pelantunnya
pembelajaran budi pekerti luhur
Uni Adel….rindu pemaknaan lagu-lagu Minang pembentukan watak melalui keelokan kata dan iramanya,
pesen ya…..
dapet tugaaass…. 😛
___
Hehe ada yang berkenan berbagi nyanyian Minang sebagai media pembentukan budi pekerti nih….
Bundo ternyata pintar nembang ya … 😀
___
Loh Uni Bundo nembang suaranya bening, pesan tersampaikan dengan pas loh… ayo dijemput aja ke Bukik, Mas
Menarik memang bisa tahu hal-hal demikian, kearifan nenek moyang yang membiasakan tanpa mengajari seperti ini perlu dilestarikan ya Bu
___
Poin pembelajaran ….membiasakan tanpa mengajari… menjadi sangat berharga ya Pak, bagian dari andhap asor pula. Terima kasih untuk sharingnya. Salam pembelajar
ternyata nenek moyang sudah jauh berfikir kedepan tentang kerendahan hati melalui pintu yang rendah
___
Sebenarnya bangunan ini belum “terlalu tua” baru lk 2.5 abad.
Pembelajaran dari pintu rendah warisan leluhur ……
aah…, senangnya dapat pencerahan dri mbak…terima kasih ya mbak
nenek moyang kita pintar mengadaptasi falsafah hidup pada bangunan…, itu pasti bertujuan agar kita selalu diingatkan ya
___
Lebih kepada pengingat diri nih mbak, senangnya menikmati pembelajaran sederhana bersama. Salam