Tag
tanaman buni, tanaman duwet putih, tanaman langka, Tanaman lobi-lobi, tanaman malaka, tanaman obat
Lobi di Kebun Kopi
Bagian dari serial kebun kopi, lobi atawa negosiasi di kebun kopi mengapa tidak? Pertemuan informal di lobi Banaran 9 resort ataupun resto Kampoeng Kopi kata sepakat didapat. Namun yang ini bukan lobi tingkat tinggi yang pasti pohonnya lumayan tinggi ….
Tanaman lobi-lobi atau Flacourtia inermis disebut rukam (Jawa), lubi-lubi (Minangkabau) merupakan tanaman asli Asia kini terasa langka karena populasinya menurun. Gambar di atas diperoleh di depan lobi Banaran 9 resort.
Berikutnya adalah tanaman buni atau Antidesma bunius (L.) Spreng disebut wuni (Jawa), huni (Sunda), Bignay (Filipina, Inggris). Duluuu kala saya suka bermain dan mencicipnya sambil kiyer-kiyer rasanya asam, warna buah dalam dompolan memanjang hijau, menguning lalu memerah cantik. Selain dikonsumsi untuk rujakan tanaman ini menurut sentra informasi IPTEK juga sebagai farmaka (tanaman obat) yang berkenaan dengan darah.
Tanaman duwet atau jamblang (Syzygium cumini), mengingatkan saat kanak-kanak mengocok duwet keunguan dengan sedikit garam, sebelum menikmati buah asam manis sepat ini dengan nikmat. Gugon tuhon mengajarkan garamnya untuk mencegah demit ikut termakan (karena tanaman duwet juga dikenal sebagai rumah demit hantu). Fungsi garam di sini mirip dengan penambahan garam saat mencuci nenas untuk mengurangi asam oksalat. Seorang sahabat kebun meneliti kandungan antosianin (pigmen keunguan) pada duwet dan fungsi antioksidannya. Kini buah jamblangpun kian langka, fungsi tanaman obat juga disandang oleh duwet dan duwet putih menjadi salah satu incaran.
Tanaman Malaka (Phyllanthus emblica) atau kemlaka (Jawa). Tanaman ini termasuk disucikan dalam agama Hindu dan menjadi komponen penting dalam pengobatan Ayurveda. Keempat tanaman langka tersebut ditemui di halaman sekitar lobi saat bermalam di kebun kopi. Ingin memperkenalkan tanaman langka secara langsung kepada buah hati?
malam kak, ni di daerah/kota semarang ya kak pohon”nya? terima kasih
Selamat pagi, terima kasih sudah singgah. Iya di daerah Bawen tdk jauh dari Semarang
hai ryanari, maaf baru balas. untuk pohonnya kami ke Kebun Raya Bogor saja. untuk kode tanaman pohon malaka ini
North sumatra – 9C190 18mar 2006, australia – 9C188A, I88B
tetapi belum berbuah. buah kami pesan dari jawa timur lewat penjual di pasar anyer kawasan pasar lama.
Mbak, saya juga suka tanaman juwet atau jamblang ini…bahkan saya punya pohonnya di rumah waktu saya kecil dulu…wah, jadi rindu masa lalu nih, mbak…kala buah-buah berwarna ungu itu dimakan pakai gula pasir dan sedikit garam…
____
Edisi kangen makanan eh hasil kebun masa lalu ya, bibir dan lidah membiru ungu hasil karya si jamblang.
waduh belum pernah coba semuanya. Lobi-lobi itu bukannya kecut ya mbak?
Pengen cari kecapi mbak… duluuu wkt kecil pernah sesekali makan. Seperti duku ukuran besar 😀
____
Ya mbak lobi-lobi kecut jadi komponen rujakan.
Wow kecapi, di kebun juragan lumayan banyak hingga berjatuhan. Salam
keren ya mbak lobi di kebun kopi 🙂
___
Terima kasih, sudah pernah mencicipi lobi-lobi Jeng Ely? salam
Lobi memang nggak harus di lobi ya Bu…
Bisa lobi di kebun kopi.
(Ngopi di kebun kopi juga bisa…)
___
Atau ndhodhok minum kopi di bawah pohon lobi-lobi ya Pak ….
lobi2 buah jaman saya kecil dulu, sekarang agak susah ditemukan bu Prih…
harus ke tempat2 tertentu seperti ini
anak2 kayaknya nggak tau ada buah yang namanya lobi2.. saya malah inget sama namnam.. sekarang ga pernah kedengaran lagi.
___
Lobi-lobi dan namnam eksotis, kita kaya dengan flora unik-unik titipan anak cucu kita mama Hilsya. Salam
sy taunya lobi2 itu yang warnanya merah.. rasanya manis agak asem2 gity.. seger sih..
___
Betul Jeng Chi, buah matangnya berwarna merah dg rasa khasnya itu, salam lobi-lobi
yang paling aku kenal hanya Duwet bu Prih.
persis, makannya waktu itu pake garam atau air garam. Bayangkan saya seolah-2 makan anggur, waktu itu anggur buah yang sangat mewah untuk ukuran masa kanak di dusun…hehehe
menarik sekali foto-2nya
___
Menikmati buah lokal yang ada Mas Heri, tak ada anggur duwetpun jadi.
Foto masih sebatas visualisasi kata saja.
Selamat berkarya