Tirtanadi yang Permai
Menikmati alunan lembut lagu keroncong karya komponis besar Gesang sangatlah meneduhkan hati. Melambungkan kenangan berpuluh tahun silam di kota Sala yang asri. Adalah Kali Pe yang menjadi tirtanadi, tirta bermakna air, nadi bermakna pembuluh kehidupan, secara utuh tirtanadi memposisikan kali/sungai sebagai nadi kehidupan suatu wilayah. Keindahan taman di tepian sungai sebagai ruang terbuka hijau tempat bersantainya warga Sala mengilhami Gesang menggubah lagu tersebut. Silaturahmi warga Sala yang dikenal ramah dan supel ditingkah gemericik air dari pintu air menjadikan taman Tirtanadi sebagai sarana rekreasi sosial.
Bagi yang melintasi kota Sala kenangan tirtanadi saat kini dilekatkan pada nama terminal bus utama. Persis di depannya itulah terletak taman tirtanadi. Melalui tandang gawe resik-resik kutha yang dicanangkan Walikota Ir. H. Joko Widodo yang lebih dikenal dengan sapaan akrab JokoWi, dilakukan pembenahan taman tersebut, pembersihan sungai digalakkan sehingga lebih nyaman dinikmati sebagai riverside meski belum secantik tepian sungai Brisbane ataupun wisata bantaran sungai terkenal.
Melihat indikasi awal ini, pertanyaan mungkinkah mewujudkan tirtanadi yang permai menjadi terlalu naïf dan perlu diganti menjadi tekad mewujudkannya. Inilah sekilas keindahan temaram senja saat melintas di Tirtanadi seraya menikmati lirik keroncongnya.
Tirtonadi yang permai di tepi sungai
suatu kebun yang permai, indah dan ramai
itu suaranya air mendesir-desir
darilah pintu air, terjun menari
di sana tempatnya
rakyat seluruhnya melepaskan lelah
dan hibur hatinya
sepanjang lembah sungai teratur rapi
sungguh cantik dan permai di Tirtonadi
(Buat sahabat muda penggemar langit senja, pejuang ilmu di Naruto Univ, Jeng Titik yang belum lama berselang presentasi di UPI maupun Mas Hindi yang berguru di CYCU yang segar setelah berpetualang ke Taitung dan Lyudao, Selamat bersenandung rindu Tanah air)
mbak foto senjanya itu cantik yaaa.. 🙂
___
Senjanya cantik, fotonya gaya jeprat-jepret ….
Terima kasih bu Prih untuk kiriman lagunya, lagu dengan falsafah yg dalam … Saya kalau kangen rumah sering mendengarkan lagu2 penyanyi dari Solo seperti Didi Kempot dan Genk Kobra. Lagunya menbuat saya serasa di rumah sendiri …
Salam
____
Selamat menikmati rumah saat ini yang esok jadi rumah kenangan Chungli yang dirindu. Selamat berkarya
Waduh….. ngeliat fotonya jadi sedih sendiri.
soalnya aku sangat jarang menikmati senja karna keasyikan di rumah nonton Shaun the sheep
___
Shaun the sheep nya menawan Fariz ya
Cantik senjanya…
Aku cuma tau lagu Terminal Tirtonadi 😀
___
Temannya Stasiun Balapan nya DK ya Una
Waaa….Ibu.. Terima kasih untuk kiriman senja di langit tirtanadi. Ah, jadi kangen pulang ni Bu.. (pdhl hbs pulang juga :D).
Tentang tirta-nadi, menilik beberapa cerita sejarah, sepertinya awal peradaban manusia mmg berada di sepanjang sungai ya Bu, misalnya saja peradaban di sepanjang sungai Nil. Karna air adalah kebutuhan dan sumber kehidupan bagi makhluk-Nya. Manusia dgn akal budinya mencari sumber2 kehidupan itu.
____
Yogya dengan arif mengangkatnya jadi slogan ya ‘kaline resik-uripe becik’. Trimakasih Jeng Tt tambahannya sangat berharga
Tetap berharap yang terbaik bagi Tirtonadi Mbak Prih. Biarpun nanti Pak JokoWi kita pinjam sejenak untuk Jakarta, insya allah program kali bersih beliau tetap berlanjut ya. Gak ada kerugian membuat lingkungan asri dan cantik, jadi mengapakah warga solotigo gak bersegera mengwujudkannya. Mudah2an bisa jadi lestari seperti dalam lagunya Pak Gesang 🙂
___
Lupa bila masa Pilkada …. Moga keindahan era kini tirtanadi terwujud
waaa indah sekali yaa mbak .. 😀
___
Indah alam ini ….
Hanya pernah mendengar lagunya mbak Prih, saya malah baru lihat Titrtanadi dari foto yang mbak pasang disini…ah, ah…kapan ya saya bisa ke Solo?
___
Mangga Jeng, siap menyambut tamu agung dari Surabaya
Langit senja yang tiap hari kita liat, begitu diabadikan jadi foto terlihat nyata indahnya ya bu…
___
Lis pernah posting foto indahnya senja menyambut Abang pulang ya ….
Kangen lagunya, kangen tempatnya…
Tirtonadi yang permai
___
Rengeng2 tamba kangen Tirtanadi, silakan Pak