Cidra
Komandan Blogcamp hari ini menyajikan menu istimewa bertajukkan ‘Kepercayaan itu mahal’. Mahalnya kepercayaan karena tidak lahir dengan tiba-tiba, perlu dibangun dalam waktu yang lama dan teruji dalam perjalanannya. Namun kepercayaan juga tidak bersifat permanen karena bisa juga luntur, salah satu penyebabnya menurut beliau adalah kebohongan. Yah kebohongan merupakan bibit dari memudarnya kepercayaan yang sangat mahal.
Dengan taktis beliau mencontohkan sebagai berikut
Dulu, pada beberapa kali kesempatan saya menyampaikan kepada staf : ” Anda bodoh sedikit tidak apa-apa yang penting jujur. Jika anda membohongi saya akibatnya bisa buruk karena saya bisa mengambil langkah yang keliru “
Dari artikel ini saya jadi teringat dengan langgam Jawa bertajuk Aja Lamis yang salah satu liriknya berbunyi …. Akeh tuladha kang dhemen cidra uripe rekasa ….. Memuat pesan hasil amatan statistik bahwa banyak contoh orang yang suka/gemar cidra (ternoda kepercayaannya) mendatangkan kesulitan dalam hidupnya. Memaknai cidra, mendasarkan kata cidera dalam KBI diminta merujuk pada cedera (n) yang berarti cacat (luka) sedikit dan [v] , ber.ce.de.ra berkhianat; tidak setia; tidak menepati janji. Cacat (ternoda) kepercayaan karena ketidakmampuan menepati janji.
Menyadari bahaya cidra yang mendatangkan kesengsaraan penggubah lagu memberikan saran tindakan preventif ….. Becik aluwung prasaja nimas ora agawe gela …… Memuat pesan lebih baik sederhana apa adanya, tidak membuat kecewa. Tidak perlu dora alias bohong sesuai dengan contoh yang diberikan sang komandan dalam postingan beliau.
Dengan mengatakan apa adanya secara elegan seseorang tidak perlu kehilangan kepercayaan. Semisal selaku orang tua keteladanan dibangun dari laku prasaja tan dora baik dalam perilaku ekonomi rumah tangga maupun trap susila sehingga tidak cidra dihadapan anak-anaknya.
Terimakasih Pak Lik Komandan Blogcamp melalui postingan Bapak jadi lebih mudah memahami pesan dalam tembang.
Artikel ini untuk menanggapi artikel BlogCamp berjudul Kepercayaan itu mahal tanggal 21 Juni 2012.
Ping-balik: Blog dalam Presentasi | RyNaRi
Mendapat kepercayaan sungguh merupakan perjuangan seumur hidup…jadi jangan sampai cidra janji….karena nggak akan dipercaya untuk selamanya.
___
Bu En tlah membuktikannya hingga mendapat kelulusan purna tugas dan tetap bertugas pula sbg expert, semoga bisa meniru ibu tuk meminimalkan cidra, Salam
sukses ngontesnya mba…
____
belum memenuhi kriteria kontes Jeng, untuk meramaikan dan update. salam
Kata orang, hati itu bagaikan kaca, jika pecah maka meski sudah disatukan lagi, tetap terlihat bekasnya. Begitu juga dengan kepercayaan ya Bu.. Sekuat mungkin kita jangan sampai mencidrai kepercayaan..
Ini akan menjadi pengingat yang luar biasa buat saya Bu Prih..
Terima kasih
_____
Terimakasih Uda tambahannya, lebih sebagai pengingat diri. Salam
Lagu-lagu dulu banyak mengandung nilai-nilai kebijakan ya mbak, termasuk pesan tentang perlunya kejujuran. Nilai-nilai ini pas untuk diaktualisasikan kembali di saat banyak orang mengatakan bahwa “jujur, ancur”….
____
termasuk aktualisasi di bidang konservasi ya Pak, selamat berkarya
kepercayaan itu sulit didapatkan kembali kalau sudah tercoreng ya bun
____
Tercoreng jadi repot ya Teh, kalau cireng mah enak
salam kenal slalu yaaa…:)
___
Trimakasih
Wah.. ikut ngeramain juga ya Bu Prih?. Cidera – mudah-mudahan saya bisa menghindarkan diri darinya ya Bu..
____
Amin, senantiasa memohon dimampukan menjaga kepercayaan ya Jeng. Salam
ingat pepatah lama. sekali lancung ke ujian seumur hidup tak percaya
____
telak ya tdk dipercaya seumur hidup
Oya, bu…jadi ingat bunga Kana kan di daerah kita biasa disebut Puspo Nyidra, nggih…? Apa ada hubungannya dg kata Cidra ini ?
____
Betul Jeng disebut puspa nyidra, belum tahu hubungannya jeng, jadi PR tuk mencari tahu. Salam