Pohon Kanon si ‘Peluru Meriam’ alias Pohon Sala
Menjumpai pohon dengan penampilan unik di perjalanan, batang kekar berdaun rimbun, di sepanjang batangnya bergelantungan buah bundar berdiameter sekitar 20 cm, mirip bola peluru pada atletik tolak peluru, beberapa menjuntai hingga permukaan tanah. Penampilan bunganyapun cantik dengan warna oranye cerah, berukuran besar dan menguar bau harum. Tangkai bunga berpangkal dari pohon utama mirip tanaman kepel. Beruntung menjumpai pohon yang sama di Botanical Garden Singapore dan mendapatkan nama Couroupita guianensis di papan namanya, yang didentifikasi oleh ahli botani dari Perancis, J.F. Aublet pada tahun 1755.
Menurut Wikipedia spesies Couroupita guianensis termasuk keluarga Lecythydaceae, marga Couroupita, dengan berbagai nama lokal. Berdasarkan bentuk buahnya yang mirip peluru meriam, tanaman ini dijuluki cannonball tree, juga disebut Ayahuma. Tanaman ini ditengarai berasal dari daerah tropika Amerika Selatan bagian Utara, namun juga ada indikasi dari India.
Di Indonesia, pohon ini dinamakan pohon Sala juga pohon ‘kanon’. Tahun lalu Pemkot Sala menanam belasan pohon sala di beberapa posisi strategis seperti di rumah dinas walikota Sala dan dijadikan ciri khas kota Sala. Menurut informasi jeng Ade, tanaman Sala juga disakralkan di Bali. Dapat dijumpai di depan Bali Beach Hotel di Sanur.
Tanaman ini berkaitan erat dengan kepercayaan di beberapa Negara di Asia. Di India tanaman ini disebut Shiv Kamal atau “Kailaspati”, banyak dijumpai di Kuil Shiva sehingga disebut sebagai bunga Shivalinga. Di Negara penganut kepercayaan Budha seperti Thailand tanaman ini juga dijumpai pada halaman bangunan ibadah. Menurut keyakinan umat Budha, pohon ini menjadi penaung saat Sidharta lahir, dan di bawah pohon ini pula Sang Budha istirahat untuk yang terakhir kalinya.
Tanaman ‘peluru meriam’ ini juga memiliki fungsi obat seperti antibiotik, antiseptic, anti jamur dan analgesik. Di Amerika Selatan digunakan untuk obat flu, sakit perut, sakit gigi maupun penyakit kulit dan sedang dikembangkan sebagai obat malaria.
Hati-hati bila berteduh dibawah pohon tersebut. Buah yang matang tua akan jatuh dan dengan ukurannya yang cukup besar dan berat, cukup sakit bila menimpa kita, belum lagi bau busuk menyengat yang keluar dari buah matang yang pecah.
FJ said:
Mungkin ada kesalahpahaman. Cannon tree tidak sama dengan Shala tree. Jadi yg berhubungan dengan Buddha Gautama adalah Shala tree, bukan Cannon tree.
rynari said:
Terima kasih atas pencerahannya. Ikut belajar pemahaman Shala tree. Salam
Yan Endraswari said:
Terimakasih, tulisan ini sangat membatu. Kebetulan ketemu pohon ini di kawasan jalan kaliurang jogja dan terheran2 melihat pohon dan bunganya. Bahkan kami mengambil buahnya utk kami belah saking penasarannya.
rynari said:
Terima kasih sudah berkenan singgah di blog ini. Pohon Sala alias canon ball tree yang memikat. Salam
Monda said:
ngelihat langsung dan terpikat dengan bunganya…
begitu diberitahu namanya cannoball langsung googling, dan malah nemu tulisan bude..,
ternyata belum komen di sini…, terlewat posting yg ini nih
makasih infonya mbak, ntar buat tulisannya
rynari said:
Lah saya lihat di IG mbak Monda, cantik nian si bunga Sala si cannonball. Bunganya memikat yaa. Salam hangat
putu sakenanjaya said:
Pohon sala(shorea robusta)rsanya beda dgn pohon canon ball(couroupita guianensis),mohon penjelasan jd bingung
rynari said:
Terima kasih. Sering kali satu macam tumbuhan dengan nama ilmiah (latin) memiliki beberapa nama lokal. Acapkali satu nama lokal merujuk pada beberapa nama tumbuhan yang berbeda. Semisal tumbuhan Sala, menurut pustaka merujuk pada Pohon sala (Shorea robusta), pohon canon ball (Couroupita guianensis) dan salah satu keluarga Pinus. Semoga penjelasan ini sedikit melegakan, untuk lebih lengkapnya ada pada nomen klatur taksonomi yang sayangnya bukan keahlian pemosting. Salam
ysalma said:
Nambah ilmu tentang bentuk dan nama pohon peluru meriam disini Bu,
Bunganya, cantik, wangi tapi buah matangnya berbau tak enak ya *cocok dengan sifat senjata
_____
Iya ilmu kebun nih Uni, penamaan dari kemiripan wujud ya.
Evi said:
Waktu di Yogya aku melihat tanaman Sala ini di kampung yang dekat Taman Sari itu Mbak Prih. Tak berbuah dan berbunga sih. Tahunya dari guide yang membawa kami. Jadi bungannya cantik juga ternyata
___
Semakin tahu penyebaran tanaman Sala di sekitar kita nih Uni Evi, di dekat Taman Sari Yk ya. Aneka kekayaan alam flora Nusantara. salam
Hervyn said:
Fotonya itu diambil di Botanical Garden Singapore? Mungkin awal tahun nanti saya ke singapore. Ingin melihat pohon ini, ada di sebelah mana yah?
_____
Foto diambil di daerah Merlion Park, juga di BGS di muka salah satu resto saat kami sarap siang, selamat jalan2 ke Singapura
officialchitras said:
wahhh baru tau deh mba. Di Medan gak ada pohon ini, jadinya ga tau deh. 😀
_____
Terima kasih berkenan singgah, blog Chitra keren sungguh. Setiap daerah memiliki keunikannya ya, salam
mariasunarto said:
terima kasih infonya mbak. kenapa ya kalau komen di wp selalu lenyap , padahal sudah isi sarat2nya.
salam kenal.
——–
Trimakasih kunjungannya, sudah dievakuasi dari spam, Salam
edratna said:
Lihatnya mesti di Sala ya, di bagian mananya? Jarang dijumpai di tempat lain.
Tulisan mbak Prih ini masih menunjukkan ciri khas orang Agronomi….hehehe
———
Di KBR eh keliru KRB, kebun raya Bogor mungkin ada bu En. Tetanggaan bu En saya orang tanah…
Sri Sukarmi said:
KBR itu maksudnya KRB=Kebun Raya Bogor ya?
rynari said:
Ooh betul sekali, kebun raya Bogor (KRB). Terima kasih atas kejelian dan koreksinya, akan segera tindak lanjut.
Salam hormat